lensamandalika.com – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (Wagub NTB), Sitti Rohmi Djalilah hendak purna jabatan pada 19 September 2023 mendatang. Dia menjadi pendamping Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang dilantik pada 19 September 2018 lalu.
Lalu bagaimana harta kekayaan Rohmi selama lima tahun sebagai Wagub NTB?
Berdasarkan penelusuran Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK pada Senin (4/9/23), harta Rohmi dari sebelum menjabat dan saat menjabat sebagai Wagub NTB terus naik dari tahun ke tahun. Sumber harta kekayaan Rohmi yang paling mencolok adalah jumlah aset berupa bangunan dan tanah yang mencapai 46 bidang.
Rohmi diketahui melaporkan harta kekayaannya terakhir pada 11 Februari 2023. Saudara kandung mantan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi itu memiliki harta kekayaan senilai Rp 36,63 miliar. Jumlah tersebut naik sekitar Rp 7 miliar dari sebelum Rohmi menjabat sebagai Wagub NTB.
Berikut rincian harta kekayaan Rohmi sebelum dan ketika menjabat sebagai Wagub NTB
pada 2018, Sebelum terpilih sebagai Wagub NTB, Rohmi menjabat sebagai Rektor Universitas Hamzanwadi. Harta kekayaan Rohmi saat itu terdiri dari tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, sampai dengan harta bergerak.
Pada 2018, harta kekayaan Rohmi sejumlah Rp 25,75 miliar. Harta itu terdiri dari sembilan bangunan dan 34 tanah senilai Rp 24,8 miliar.
Kemudian, harta kekayaan yang berasal dari alat transportasi dan mesin senilai Rp 215 juta. Harta yang berasal dari kas dan setara kas senilai Rp 441.920.679. Rohmi memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 290 juta dan tidak memiliki utang.
Pada 2019, tahun pertama sebagai Wagub NTB, harta kekayaan Rohmi sedikit meningkat menjadi Rp 29,9 miliar. Tetapi Rohmi memiliki utang sebesar Rp 1 miliar.
Adapun, harta Rohmi yang berasal dari bangunan serta tanah dan bangunan naik menjadi Rp 24,38 miliar. Demikian juga harta yang berasal dari alat transportasi dan mesin bertambah dari yang bermula hanya satu unit menjadi tiga unit dengan nilai Rp 765 juta.
Selain itu, Rohmi mempunyai harta yang berasal dari kas dan setara kas senilai Rp 5,09 miliar. Sedangkan, harta bergerak lainnya masih tetap sebesar Rp 290 juta.
Pada 2020, memasuki tahun kedua sebagai Wagub NTB, harta kekayaan Rohmi kembali meningkat jadi Rp 31,10 miliar. Tetapi, utang yang dimiliki Rohmi tetap senilai Rp 1 miliar.
Harta Rohmi yang bersumber dari bangunan serta tanah dan bangunan meningkat menjadi Rp 25,88 miliar. Tetapi, kekayaannya berupa alat transportasi dan mesinnya mengalami penurunan menjadi Rp 735 juta.
Pada 2021, harta kekayaan Rohmi kembali mengalami peningkatan menjadi Rp 32,89 miliar. Tetapi, pada tahun ini mengalami penurunan harta yang bersumber dari alat transportasi dan mesin dari Rp 735 juta jadi Rp 700 juta.
Kemudian, harta bergerak lainnya mengalami peningkatan dari Rp 305 juta jadi Rp 315 juta. Harta yang berasal dari bangunan serta tanah dan bangunan juga mengalami peningkatan menjadi Rp 27 miliar. Sehingga, harta kekayaan Rohmi pada 2021 berjumlah Rp 32,89 miliar dengan utang senilai Rp 800 juta.
Pada 2022, Rohmi memiliki tanah dan Bangunan seniali Rp. 27,4 miliar, bangunan serta tanah dan bangunan sebanyak 46 dari hasil sendiri dan warisan. Berikut data LHKPN terkait beberapa harta tanah dan bangunan di berbagai daerah di Jakarta, Lombok, dan Depok beserta harganya.
1. Bangunan seluas 36 meter persegi di Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 280.000.000
2. Bangunan seluas 50 meter persegi di Jakarta Timur, hasil sendiri Rp 355.000.000
3. Bangunan seluas 50 meter persegi di Jakarta Barat, hasil sendiri Rp 305.000.000
4. Bangunan seluas 52 meter persegi di Jakarta Barat, hasil sendiri Rp 760.000.000
5. Bangunan seluas 42 meter persegi di Jakarta Utara, hasil sendiri Rp 345.000.000
6. Bangunan seluas 27 meter persegi di Jakarta Pusat, hasil sendiri Rp 255.000.000
7. Bangunan seluas 52 meter persegi di Jakarta Barat, hasil sendiri Rp 1.255.000.000
8. Bangunan seluas 30 meter persegi di Jakarta Utara, hasil sendiri Rp 452.000.000
9. Bangunan seluas 50 meter persegi di Jakarta Timur, hasil sendiri Rp 355.000.000
10. Bangunan seluas 30 meter persegi di Jakarta Pusat, hasil sendiri Rp 305.000.000
11. Bangunan seluas 29 meter persegi di Jakarta Utara, hasil sendiri Rp 440.000.000
12. Tanah seluas 3550 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 960.000.000
13. Tanah seluas 2856 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 355.000.000
14. Tanah seluas 3339 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 1.570.000.000
15. Tanah seluas 3860 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 850.000.000
16. Tanah seluas 938 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp. 250.000.000
17. Bangunan seluas 42 meter persegi di Jakarta Timur, hasil sendiri Rp 245.000.000
18. Tanah seluas 1640 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 1.580.000.000
19. Tanah seluas 549 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp. 450.000.000
20. Tanah seluas 453 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 325.000.000
21. Bangunan seluas 32 meter persegi di Depok, hasil sendiri Rp 525.000.000
22. Bangunan seluas 52 meter persegi di Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 395.000.000
23. Bangunan seluas 32 meter persegi di Jakarta Barat, hasil sendiri Rp 330.000.000
24. Bangunan seluas 57 meter persegi di Jakarta Utara, hasil sendiri Rp. 660.000.000
25. Bangunan seluas 48 meter persegi di Jakarta Barat, hasil sendiri Rp 1.270.000.000
26. Bangunan seluas 62 meter persegi di Jakarta Utara, hasil sendiri Rp 760.000.000
27. Bangunan seluas 49 meter persegi di Jakarta Utara, hasil sendiri Rp 560.000.000
28. Bangunan seluas 32 meter persegi di Jakarta Utara, hasil sendiri Rp. 450.000.000
29. Bangunan seluas 29 meter persegi di Jakarta Utara, hasil sendiri Rp 455.000.000
30. Bangunan seluas 52 meter persegi di Jakarta Barat, hasil sendiri Rp 1.265.000.000
31. Bangunan seluas 32 meter persegi di Tangerang Selatan, hasil sendiri Rp 295.000.000
32. Tanah seluas 519 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 270.000.000
33. Tanah seluas 4426 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 1.070.000.000
34. Tanah seluas 1597 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp. 1.770.000.000
35. Bangunan seluas 42 meter persegi di Bekasi, hasil sendiri Rp 305.000.000
36. Tanah seluas 202 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 145.000.000
37. Tanah seluas 400 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 160.000.000
38. Tanah dan bangunan seluas 300 meter persegi/200 meter persegi di Lombok Tengah, hasil sendiri Rp 445.000.000
39. Tanah seluas 682 meter persegi di Kota Mataram, warisan Rp 2.030.000.000
40. Tanah seluas 718 meter persegi di Lombok Tengah, warisan Rp 430.000.000
41. Tanah seluas 265 meter persegi di Kota Mataram, hasil sendiri Rp 820.000.000
42. Tanah seluas 885 meter persegi di Lombok Barat, hasil sendiri Rp 220.000.000
43. Tanah seluas 1644 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 105.000.000
44. Tanah seluas 8200 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 510.000.000
45. Tanah seluas 4562 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 160.000.000
46. Tanah seluas 7992 meter persegi di Lombok Timur, hasil sendiri Rp 310.000.000
Kemudian Rohmi juga melaporkan tiga unit alat transportasi miliknya senilai Rp 1,7 miliar dengan rincian sebagai berikut:
a. Toyota Kijang Inova V AT Tahun 2012, Ro 180.000.000
b. Toyota Avanza 1.3 Veloz A/T Tahun 2018, Rp 170.000.000
c. Toyota New Alphard 2.5 G AT Premium Color Tahun 2022, Rp 1.359.500.000
Untuk Harta Bergerak Lainnya, Rohmi diketahui tidak melaporkan harta bergerak lainnya untuk akhir menjabatnya. Tetapi, dia memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 720 juta dan harta lainnya senilai Rp 8 miliar. Namun, Rohmi memiliki utang sebesar Rp 1,20 miliar.
Adapun perjalanan karier Rohmi antara lain:
a. General Foreman di PT Newmont Nusa Tenggara (2000-2009)
b. Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur (2009-2013)
c. Rektor Universitas Hamzanwadi (2012-2018)
d. Wakil Gubernur NTB (2018-sekarang)
e. Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi NTB (2021-sekarang) (red/Respa)