lensamandalika.com – Bocah 7 tahun inisial AI tewas setelah digigit seekor anjing liar di bagian leher dan kepala ketika bermain dengan kedua saudaranya di Dusun Burhana, Desa Sukarara Minggu (24/9/23) sekitar pukul 17.00 WITA kemarin.
Menurut informasi yang diterima dari Bhabinkamtibmas Desa Sukarara Polsek Jonggat, Bripka Lalu Wiraning Subakti menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan laporan itu kemarin sore.
Adapun anak tersebut berasal dari Dusun Kuta I, Desa Kuta, Kecamatan Pujut yang sedang berkunjung ke Sukarara bersama orang tuanya, Andi Wahyudi dan Desi Ratnasari beserta adik korban yang baru berusia 2 tahun.
“Kebetulan di Dusun Burhana ini terdapat keluarganya yang sakit,” ungkapnya, Senin (25/9/2023).
Dia mengungkapkan bahwa mereka sekeluarga datang ke Sukarara sekitar pukul 16.30 WITA. Setelah itu, AI bersama dua anak lainnya pergi bermain ke sawah belakang rumah keluarga yang dia kunjungi tersebut untuk mencari buah kenamplok atau ciplukan. Kemudian hanya berselang waktu sekitar 30 menit masyarakat heboh ketika mengetahui bahwa ada anak yang digigit oleh anjing liar.
“Kemudian oleh Masyarakat yang mengetahui kejadian sempat dibawa ke klinik yang ada di Batu Beduk, Batujai namun nyawanya tidak dapat tertolong,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan dari warga, semalam sempat melakukan penelusuran terhadap anjing liar itu dan sempat ditebas juga dengan parang oleh warga, tetapi anjing tersebut berhasil kabur.
Sementara itu pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan dokter hewan dari Dinas Pertanian Lombok Tengah untuk menentukan apakah anjing itu membawa rabies atau tidak.
“Kita imbau masyarakat kalau anjing itu ditemukan supaya ditangkap dulu agar bisa diperiksa oleh Dinas Pertanian,” ungkapnya.
Masyarakat sekitar lokasi kejadian dan sekaligus saksi mata, Syamsul yang berprofesi sebagai penjual es itu menjelaskan sempat memberikan pertolongan kepada AI. Awalnya dia merasa heran melihat dua anak lainnya yang bermain tiba-tiba pulang begitu saja. Kemudian benar saja, begitu dia cek ternyata melihat AI sudah tergeletak seperti tak bernyawa.
Sementara saat kejadian dua ekor anjing masih sempat berdiam diri tak jauh dari anak yang terkapar, namun ketika melihat ada orang datang kemudian anjing itu berlari. Mengetahui hal tersebut saksi mata langsung membawa korban ke klinik.
“Anjingnya ada dua warnanya ada putih dan coklat, ukurannya besar,” ucapnya.
Setelah itu, Dokter Puskesmas Puyung, dr Wiwin Ita Arofah yang meninjau lokasi kejadian mengungkapkan bahwa meninggalnya bocah itu didiagnosa karena luka gigitan di lehernya yang mengenai pembuluh darah besar.
“Itu kan langsung meninggal di tempat,” ucapnya.
Berdasarkan pengamatannya, anjing tersebut sekilas tidak memiliki ciri-ciri mengalami virus rabies, tetapi untuk menentukan hal tersebut lebih lanjut pihaknya bersama dokter hewan akan melakukan pemeriksaan. Karena sampai saat ini masih belum ada kasus rabies di Lombok Tengah.
“Anjing ini telah terbiasa di lingkungan perkampungan, punya anak dan biasanya tidak rabies. Karena biasanya yang rabies itu pasti takut matahari dan pasti akan keluar air liur berlebihan,” tutupnya. (red/Respa)