lensamandalika.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Mulyaningsih mengungkapkan bahwa harga beras untuk saat ini masih tinggi yakni di angka Rp14 ribu per kilogramnya, walaupun pemerintah sudah menyalurkan program bantuan beras cadangan pemerintah (BCP).

“Harga beras dan cabai yang masih tinggi di pasaran,” ucapnya, Jumat (20/10/23).

Dia mengatakan bahwa untuk harga beras cap IR 64 (Medium) itu Rp14 ribu per kilogram, kemudian beras Cap Bengawan Rp15 ribu per kilogram. Sedangkan untuk harga cabai merah keriting di angka Rp25 ribu per kilogram, cabai rawit naik menjadi Rp40 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp 25 ribu per kilogram.

“Cabai hijau Rp20 ribu per kilogram,” tambahnya.

Sementara untuk harga kebutuhan pokok lainnya seperti gula pasir di angka Rp15 ribu per kilogram, minyak goreng curah Rp16 ribu per liter, daging sapi Rp120 ribu per kilogram, daging ayam potong Rp40 ribu per kilogram dan daging ayam kampung Rp80 ribu per kilogram.

“Untuk harga bawang merah masih normal Rp30 ribu per kilogram dan bawang putih Rp32 ribu per kilogram,” bebernya.

Dia juga mengungkapkan bahwa untuk menjaga inflasi harga kebutuhan pokok, pemerintah daerah sudah melaksanakan program penyaluran BCP kepada masyarakat kurang mampu.

Selain itu, pemerintah juga sudah melakukan operasi pasar murah di beberapa titik dengan tujuan untuk menjaga harga kebutuhan pokok.

“Pasar murah sudah dilakukan, tetapi ketersediaan anggaran tidak bisa dilaksanakan setiap hari,” jelasnya.

Walaupun harga beras maupun kebutuhan pokok masih dinilai cukup tinggi, stok kebutuhan pokok maupun bumbu dapur di Lombok Tengah masih aman sampai akhir tahun.

“Stok di pasaran masih aman,” sambungnya.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau ke masyarakat untuk tidak panik dengan harga beras yang masih tinggi ini, karena stok kebutuhan pokok lainnya masih aman.

“Warga diharapkan tidak panik, walaupun harga beras masih tinggi,” tutupnya. (red/Respa)