lensamandalika.com – Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto mengungkapkan bahwa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog dipastikan totalnya aman sampai tahun depan.

Ada juga tambahan penugasan impor beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton. Adapun stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sekitar 1,45 juta ton.

Dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini, maka totalnya akan semakin kuat untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan tahun depan untuk mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.

“Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton,” ungkap Suyamto, Minggu (5/11/23).

Dia menerangkan bahwa walaupun pemerintah memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton, pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri.

Adapun terkait asal negara impor Bulog akan melakukan penugasan importasi beras dari negara mana saja yang memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan.

Dia juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak. Negara-negara itu diantaranya, Thailand, Vietnam, Pakistan dan Myanmar.

“Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India dan Kamboja maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan,” lanjutnya.

Dia mengatakan bahwa Bulog juga terus melakukan pemantauan intensif terkait harga beras. Saat ini terjadi sedikit kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti bencana El Nino dan juga situasi dalam negeri yang baru memasuki musim tanam.

Walaupun demikian, Bulog meminta masyarakat jangan khawatir, pasalnya Pemerintah melalui Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau, meski di pasaran ada sedikit kenaikan harga.

“Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” tambahnya.

Sampai dengan detik ini Bulog telah mendistribusikan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total sebanyak 885.000 ton. Kegiatan ini juga terus berlanjut sampai harga stabil.

Saat ini juga sedang disalurkan Beras Bantuan Pangan untuk bulan September – November dengan jumlah total sebanyak 641.000 ton kepada masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.

Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita mengatakan bahwa tren kenaikan komoditas pangan terutama beras terjadi dalam empat tahun terakhir.

Penyebabnya ada beberapa faktor seperti El Nino dan kondisi pangan di pasar global turut memengaruhi cadangan beras pemerintah yang dikelola oleh Bulog. Stok beras dunia pun diprediksi menurun dan pembatasan ekspor beras oleh negara produsen dunia juga bepengaruh pada sulitnya impor beras.

Direktur Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian, Rahmanto menegaskan bahwa El Nino tahun ini mempengaruhi waktu tanam padi, yang juga akan mempengaruhi panen tahun depan. Walau efeknya tidak begitu signifikan, tanam padi akan menjadi mundur karena kurangnya hujan. (red/Respa)