lensamandalika.com – Penjabat Gubernur (Pj) NTB, Drs H Lalu Gita Ariadi, M.Si Bersama dengan Dubes Swedia, Daniel Blockert melakukan pertemuan khusus di kantor gubernur NTB, Senin (27/11/23) kemarin.
Adapun pertemuan itu membahas rencana PT ESL (Eco Solution Lombok) dan PT SSF (Sumbawa Sustainable Forest) untuk melakukan investasi di daerah NTB.
Salah satu daerah yang mencuri perhatian, khususnya PT Eco Solution Lombok untuk berinvestasi yaitu kawasan Sekaroh, Kabupaten Lombok Timur. Rencananya perusahaan Swedia itu akan membangun pabrik untuk pembuatan panel bangunan ramah lingkungan dari jerami.
Pj Gubernur NTB, Miq Gite menerangkan bahwa Pemprov NTB akan terus membuka peluang kerjasama dalam berbagai bidang. Baik antar pemerintahan, perorangan, maupun antara business to business. Karena selama ini Provinsi NTB memang menjadi salah satu daerah tujuan kerjasama, terutama dalam bidang investasi.
“Dengan melakukan kerjasama, potensi yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” ucapnya dikutip dari lombokpost.jawapost.com.
Menurutnya, sejumlah perusahaan Swedia yang selama ini berinvestasi di wilayah NTB sangat berkomitmen terhadap lingkungan. Selain itu setiap investasi yang dilakukan juga selalu memberikan jaminan.
“Percepat perizinan maupun lain-lainnya harus disegerakan. Karena yang kita butuhkan experience (pengalaman) mengelola investasi. Kalau nanti berjalan baik baru kita pertegas keuntungan daerah melalui perjanjian-perjanjian resmi,” ungkapnya setelah melakukan diskusi dengan Dubes Swedia.
Dia juga menjelaskan bahwa investasi PT Eco Solution Lombok berkaitan dengan produksi panel bangunan berbahan limbah jerami. Jadi, perusahaan itu akan membutuhkan bahan baku jerami dari lahan sawah seluas 10 ribu hektare. Perusahaan akan bekerja sama dengan petani setempat selaku pemilik lahan pertanian.
“Diharapkan akan terjalin pola kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemilik lahan setempat. Selain beberapa proyek pendamping di sektor pariwisata dan pendidikan,” tambahnya.
Sedangkan PT Sumbawa Sustainable Forest berencana untuk mengelola hutan di kawasan Sumbawa dengan beberapa konsep proyek investasi. Tujuannya untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan dari sumber daya hutan.
Sementara itu, di waktu yang sama, Daniel Blockert meyakinkan Pemprov NTB yang berkaitan dengan keseriusan investasi tersebut. Bahkan ada jaminan komitmen serta dukungan konsorsium perusahaan-perusahaan besar milik Swedia, seperti IKEA dan lainnya.
“Ini akan menjadi pilot project bagi daerah-daerah lain di Indonesia,” ucapnya.
Investasi ini sebagai wujud keseriusan Swedia setelah digelarnya forum Swedia-Indonesia Sustainable Partnership di bidang kesehatan, energi, ekonomi, dan industri beberapa waktu lalu di Jakarta.
“Kami didukung oleh konsorsium puluhan perusahaan,” lanjutnya.
Dia berharap kerjasama ini akan membangun persahabatan dan benefit positif antara Pemerintah Swedia dengan Pemerintah Provinsi NTB.
Sebelum Swedia, pemerintah Northern Territory Australia juga pernah menawarkan investasi untuk Provinsi NTB. Hanya saja ruang lingkup mereka konsen dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Seperti pendidikan, khususnya memberikan kesempatan kepada putra-putri NTB dalam program beasiswa.
Dari penawaran itu Provinsi NTB dan Australia juga sepakat meningkatan kerjasama di sektor pengembangan ekonomi, pengelolaan pariwisata, peternakan, dan perdagangan. Sehingga berbagai komoditas di NTB dan Kota Darwin itu dapat saling mengisi dengan menjalin hubungan dagang yang saling menguntungkan.
Pemprov NTB juga setuju untuk menjajaki kerjasama dengan Pemerintah Rumania. Khususnya dalam bidang pendidikan, perdagangan, pertanian, peternakan, pariwisata, hingga berbagai sektor lainnya. Bahkan Pemeritah Rumania ingin menjadikan Provinsi NTB sebagai sister province termasuk rencana untuk membangun konsulat dagang di NTB.
Selain penawaran-penawaran diatas, ada juga potensi investasi dalam bidang Sumber Penyediaan Air Minum (SPAM) yang memantik minat investor untuk berinvestasi di NTB. Termasuk di bidang energi yang dilirik The Zone Co, Ltd. Perusahaan asal Korea Selatan ini berniat untuk investasi di bidang energi baru terbarukan. (red/Respa)