Lensamandalika.com – Pelaku penusukan di Destinasi Wisata Pusuk Sembalun telah menyerahkan diri ke aparat kepolisian resor Lombok Timur. Hal tersebut diakui langsung oleh pelaku, Chandra Susanto (laki-laki, 32 tahun) melalui keterangan di akun facebooknya.
Melalui akun facebooknya itu, Chandra Susanto menyampaikan permintaan maaf atas apa yang dilakukannya. Selain itu, dia juga menjelaskan kronologis hingga peristiwa berdarah itu terjadi.
“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf atas kejadian di Pusuk, dan sekaligus menyampaikan kronologi penganiayaan dipusuk sembalun yang pelakunya adalah saya sendiri,” tulisnya.
Dijelaskan Chandra, peristiwa tersebut bermula pada Kamis (21/12/2023) telah terjadi pembakaran lapak berjualan milik warga Pesugulan di Pusuk. Setelah mendapatkan info, dirinya bergegas menuju lokasi untuk melihat langsung situasi dan kondisi.
Dijelaskannya, penusukan tersebut tidak dilakukan langsung di hari itu, namun pada hari berikutnya, tepatnya pada Minggu (24/12/2023) kemarin.
“Ketika sampai di lokasi pada Minggu (24/12/2023), Saya bertemu dengan saudara Rizal (laki-laki, 28 tahun) yang tidak lain adalah korban pada Saat bertemu memang saya bertanya mungkin kamu penjahatnya sambil pegang kerah bajunya dan kmudian dia juga pegang kerah baju saya. saya melihat parang di pinggangnya sehingga kami berdua saling lepas, lalu parang tersebut dilepas dari sarungnya dan langsung mau menebas saya berkali kali. beruntung saya bisa hindari, Polisi dan warga yang memisahkan. Tidak cukup dengan itu, dia menriaki Saya dengan “Kadus Sundel’ yang tidak pernah sekalipun saya dengar dari mulut orang lain,” tulisnya.
Dirinya juga menjelaskan alasan mengapa dirinya langsung bertanya kepada korban bahwa korban adalah penjahatnya (yang melakukan pengerusakan lapak pedagang di Pusuk, Sembalun, red).
“Pada tahun 2018, kami ada warung dan tempat spot foto yang saat itu lagi viral bahkan sampai keluar negeri. Dari aktifitas itu bisa mengubah beberapa pemuda yang dulunya tidak jelas arah namun saat itu bisa beraktifitas yang jauh lebih baik dan sangat positif,” terangnya
Akibat pengerusakan warungnya itu, pada tahun 2018 silam, Chandra Susanto mencoba mencari tahu sendiri siapa pelakunya. Dikatakannya, dirinya datang ke Pusuk dan duduk bersama kakak korban yang bernama Melong. Dari tempat itu dia mendapatkan informasi dari salah satu orang yang keceplosan mengatakan bahwa mereka telah merusak spot foto dan warung miliknya.
“Kemudian setelah terjadi gejolak antara saya sendiri dengan Rizal pada hari kamis kemarin, Saya sempat komunikasi via telepon. Saya bertanya, apakah dirinya ikut merusak dan membakar spot foto dan warung kami dulu? Dia menjawab ya dengan nada agak menyombongkan diri kemudian tidak ada inisiatif untuk minta maaf,” jelasnya.
“Terkait gejolak kami berdua, dia minta maaf dengan nada yang agak kurang tepat atau tidak ikhlas,” imbuhnya.
Setelah cekcok via telepon itu, Chandra lantas mengatakan kepada Rizal agar masalah bisa diselesaikan secara baik-baik dengan mengajak ke rumahnya. Dikatakan, Rizak adalah teman bapaknya sendiri.
“Lalu dia menjawab kalau dia sudah minta maaf, tentunya dengan nada yang agak sombong lagi. Saya bukan dendam, apalagi berencana melakukan itu (pensusukan, red) tapi ketika ketemu dia, Saya tidak terkontrol dan tiba tiba saja terjadi penebasan itu,” ungkapnya.
Dijelaskan Chandra, Rizal memang kerap menantang warga dari wilayah Pesugulan, Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba. Diakuinya, dirinya memang memiliki banyak teman-teman preman. Namun begitu, tidak ada yang merugikan orang miskin, apalagi sampai merusak tempat orang mencari nafkah.
“Saya tau persis bagaimana keadaan prekonomian warga saya dan ketika mereka diganggu dan diusik, itu adalah tanggung jawab saya, orang orang seperti rizal inilah yang sebenarnya merugikan banyak pihak karena perilakunya bisa memicu konflik besar dan tentu orang yang tidak tahu apa-apa bisa saja jadi korban,” katanya.
Akibat perbuatannya itu, diakuinya saat ini dirinya telah menyerahkan diri kepada aparat kepolisian Resor Lombok Timur.
“Dan sekarang saya sudah menyerahkan diri di Polres Selong untuk mempertanggungjawabkan perbuatan saya,” pungkasnya. (red/lm)