Lensamandalika.com – Balai pelatihan vokasi dan produktifitas (BPVP) Lombok Timur (Lotim) bekerjasama dengan Mandalika Hotel Association (MHA) kembali melaksanakan program pemagangan kawasan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) di Mandalika.
Program tersebut secara resmi dibuka pada Rabu (13/3/2024) bertempat di Meeting Room JM Hotel Kuta Lombok yang dihadiri langsung Kepala BPVP Lotim, Asisten II bidang ekonomi dan pembangunan Setda Lombok Tengah, dan perwakilan properti member MHA.
Program pemagangan tersebut akan dilaksanakan selama lima bulan kedepan dan diikuti oleh masyarakat yang berada di sekitar kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebanyak seratus orang.
Para peserta ditempatkan di properti-properti anggota MHA dengan mengambil berbagai bidang seperti housekeeping, food and beverage, front office, accounting hingga engineering.
Kepala BPVP Lombok Timur, Fery Fahrudin mengatakan bahwa tahun 2024 ini adalah tahun kedua BPVP Lotim melaksanakan program pemagangan dalam negeri (PDN) di DPSP mandalika.
Semenjak melaksanakan program tersebut, lanjutnya, pihaknya tidak pernah bekerja sendiri, namun mendapatkan dukungan pemerintah daerah Lombok Tengah dan dari industri dalam hal ini MHA sehingga kegiatan 2023 berjalan baik dan lancar.
“Kegiatan 2023 100% peserta bisa diserap oleh industri. Kami berharap agar kedepan bisa dua kali lipat menjadi 200 orang dan sedang diajukan karena ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan juga indsutri,” paparnya.
Dikatakannya, program pemagangan adalah upaya menjembatani antara industri dan tenaga kerja untuk memudahkan merekrut tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan.
“Pemagangan dipandang sebagai win win solution karena menjadi solusi untuk lembaga pelatihan dan industri untuk mengetahui kebutuhan pelatihan sekaligus menyesuaikan kurikulum pelatihan dengan kebutuhan industri,” jelasnya.
Setelah program pemagangan ini selesai imbuhnya, industri bisa mendapatkan calon tenaga kerja yang kompetensinya sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut karena industri terlibat sejak perekrutan hingga menjadi mentor bagi peserta magang.
“Saya yakin setelah pemagangan ini peserta akan menadapatkan pengetahuan, keterampilan dan attitude karena sudah dilatih sesuai kompetensi oleh mentor yang berpengalaman,” terangnya.
Lebih lanjut, dirinya berharap agar para peserta bisa memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya mengingat kebutuhan kerja masih sangat tinggi.
“Pembelajaran oleh mentor mohon diserap dengan baik. Kedepan akan ada peluang untuk berkarir, jadi harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. kesempatan tidak akan datang dua kali,” tegasnya.
Senada dengan Kepala BPVP Lotim, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lombok Tengah H Lendek Jayadi mengatakan program magang adalah kesempatan emas bagi para peserta untuk terjun pada industri hospitality.
Mewakili Bupati Loteng, dirinya mengapresiasi program pemagangan tersebut dan meminta peserta untuk mengikuti secara full power, menyerap pengetahuan dari para mentor yang sudah berhasil.
“Saya belum pernah belajar hospitality, tapi pernah menjadi wisatawan. Dan saya merasa bahagia dilayani dengan baik, dan itulah yang kedepan para peserta akan lakukan untuk wisatawan di Mandalika,” jelasnya.
Dirinya berharap agar program pemagangan ini membentuk moral dan karakter peserta sehingga menjadi yang tertib, tangkas dan tepat waktu dalam bekerja.
“Kurikulum sapta pesona harus sudah disemayamkan dalam karakter insan pariwisata, kalau program ini tidak disyukuri, dinikmati, dijalani, dengan baik, maka akan mubazir,” tegasnya.
Dirinya meminta agar semangat kolaborasi terus dijunjung secara lestari agar bisa menjalankan pekerjaan termasuk program pemagangan dengan baik.
“Semangat dan kebersamaan membuat yang sulit jadi mudah, yang berat menjadi ringan. Semoga program ini bisa melahirkan insan pariwisata yang baik sehingga hospitality di Mandalika juga mendapatkan predikat terbaik,” pungkasnya. (red/lm)