Lensamandalika.com – Setelah menambah pilihan untuk rute Lombok-Kuala Lumpur, pengelola Bandara Internasional Lombok (BIL), kini tengah membidik untuk menghidupkan kembali rute penerbangan internasional langsung dari Lombok ke Australia.

Rute yang direncanakan segera mengudara tahun ini sebelumnya sempat beroperasi pada tahun 2019 namun terpaksa ditutup karena dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 kala itu.

Arif Haryanto, Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura (AP) I BIL, menjelaskan bahwa penerbangan langsung dari Lombok ke Australia yang direncanakan akan dibuka tahun ini mencakup rute Lombok-Darwin dan Lombok-Perth.

Rute Lombok-Darwin akan dilayani oleh maskapai Airnorth, sementara rute Lombok-Perth akan dilayani oleh Lion Air.

“Kami menunggu kesiapan pihak maskapai dalam mengoperasikan rute-rute ini. Secara infrastruktur dan fasilitas, kami di Bandara Lombok telah siap,” ungkap Arif mengutip kompas.id, Ahad (17/3/2024).

Arif menambahkan bahwa pihak Airnorth telah melakukan survei dan verifikasi kebutuhan operasional mereka di Bandara Lombok pada bulan Februari lalu. Saat ini, pihaknya menunggu realisasi pembukaan rute Lombok-Darwin.

Sementara itu, pembicaraan terkait pengoperasian rute Lombok-Perth sudah dilakukan dengan Lion Air. Rute ini sebelumnya telah dilayani oleh Air Asia pada tahun 2019 sebelum ditutup akibat pandemi Covid-19.

Arif menjelaskan bahwa rencana pengembangan rute-rute ini didorong oleh potensi jumlah wisatawan dari Australia yang tertarik berkunjung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari sejumlah akomodasi di Lombok, jumlah wisatawan dari Australia pada tahun 2023 mencapai 5.688 orang, dengan jumlah penumpang dari Perth mencapai 23.719 orang pada tahun 2019.

Pembukaan rute-rute ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi wisatawan dari Australia yang tidak perlu lagi transit melalui Bali untuk mencapai Lombok. Ditambah lagi infrastruktur BIL saat ini telah sangat memadai untuk menampung pesawat berbadan lebar dan mampu menampung penumpang hingga 7 juta pertahun.

Mandalika Hotel Association melalui sekretaris umumnya, Rata Wijaya menyambut baik rencana mengudaranya kembali penerbangan langsung Australia-Lombok itu. Kabar tersebut menurutnya adalah angin segar untuk para pelaku usaha pariwisata khususnya di Mandalika.

Dikatakan operasional manager Kuara Lombok itu, Australia adalah salah satu kantung wisatawan terbesar yang bisa sangat berdampak signifikan terhadap pariwisata di Mandalika.

“Kami sangat tidak sabar menanti dibukanya kembali penerbagan ini ditengah persoalan harga tiket mahal berkepanjangan yang menekan angka hunian kita selama ini,” jelasnya.

Mengenai turis Aussie yang selama ini datang di Mandalika, Rate mengakui para turis yang datang adalah kelompok backpacker yang menghuni akomodasi Low budget.

Namun demikian dirinya tidak menafikkan bahwa banyak juga golongan medium up yang datang ke Mandalika. Mengenai lama tinggal, Rate membeberkan bahwa turis Aussie bisa sampai 30 hari berada di Lombok secara umum.

“Mereka berkunjung hampir ke semua destinasi, length of staynya sebenarnya variatif. Namun untuk market para peselancar, mereka bisa tinggal disini sampai 30 hari,” bebernya.

Rate berharap agar rencana pembukaan kembali penerbangan Australia-Lombok bisa segera terelisasi agar pariwisata di Lombok juga bisa segera merasakan manfaatnya.

“Saya yakin ini akan tembus. Tren mereka sekarang di Kuta adalah Street Tourism. Mereka yang datang adalah muda-mudi yang memang doyan berkelana, ke central yang banyak hiburan karena mereka doyan party,” pungkasnya sambil tertawa. (red/lm)