Lensamandalika.com – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) nomor urut 3, Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda), memiliki rencana strategis untuk memisahkan Dinas Kebudayaan dari Dinas Pendidikan. Langkah ini, menurut mereka, menjadi kunci untuk mendorong kemajuan budaya di wilayah NTB.

“Pertama, Dinas Kebudayaan ini harus kita pisahkan dengan Dinas Pendidikan. Karena dua-duanya adalah isu yang penting,” ujar Lalu Iqbal saat debat terbuka ketiga Pilgub NTB, Rabu (20/11/2024), di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram.

Membangun Sekolah Tinggi Seni dan Kebudayaan

Iqbal-Dinda juga mengusulkan pembangunan sekolah tinggi seni dan kebudayaan di NTB sebagai pusat unggulan untuk menghidupkan kembali nilai adat dan kebudayaan lokal.

“Kita ini di NTB belum punya sekolah tinggi seni budaya karena perlu Central of Excellence untuk mengembangkan budaya kita,” jelas Lalu Iqbal.

Menurutnya, budaya adalah aset berharga yang perlu dikembangkan dengan menyediakan ruang khusus bagi masyarakat dan budayawan untuk melestarikan dan mengembangkan adat serta tradisi lokal.

“Budaya itu tidak selesai, budaya itu adalah sesuatu yang tumbuh dan berkembang. Kita perlu memberikan ruang bagi budayawan kita untuk mengembangkan budaya kita,” tegasnya.

Pentingnya Kurikulum Kebudayaan di Sekolah
Iqbal juga menekankan perlunya kurikulum kebudayaan di sekolah agar generasi muda mengenal dan mencintai budaya sejak dini. Selain itu, kapasitas guru perlu ditingkatkan untuk mendukung pengajaran kebudayaan yang efektif.

“Ketiga, kurikulum. Guru-guru kita harus diberikan peningkatan kapasitas untuk mengajarkan beberapa hal yang penting kita lakukan,” katanya.

Menghidupkan Kembali Dewan Adat dan Dewan Kebudayaan

Untuk memperkuat upaya pelestarian budaya, pasangan ini berencana menghidupkan kembali dewan adat dan dewan kebudayaan. Lalu Iqbal menilai, langkah ini penting untuk menyadarkan masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya melestarikan tradisi.

“Dewan budaya, dewan adat harus dihidupkan untuk menghidupkan kembali adat kita. Agar semua orang dapat menerima budaya kita, terutama anak-anak muda. Anak-anak muda harus mulai mencintai tradisi dan budayanya,” tegas mantan Dubes RI untuk Turki ini.

Implementasi Perda Kebudayaan yang Belum Optimal

Lalu Iqbal juga menyoroti Peraturan Daerah (Perda) tentang Kebudayaan yang dibuat pada tahun 2021 namun belum berjalan maksimal.

“Melestarikan budaya itu adalah suatu hal yang penting. Kami memang tahu kalau ada Perda yang membahas hal itu, tetapi sayangnya belum diimplementasikan dengan baik sejak 2021,” pungkasnya.

Melalui berbagai langkah tersebut, Iqbal-Dinda berkomitmen untuk menjadikan budaya sebagai landasan utama dalam pembangunan NTB yang berkelanjutan. (red/lm)