Lensamandalika.com – Sebagai acara puncak dari rangkaian kampanye Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat nomor urut 3, Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti Putri akan dilaksanakan Munajat Akbar bertempat di Lapangan Bundar Praya, Lombok Tengah, Sabtu (23/11/2024).
Ketua panitia munajat akbar Iqbal-Dinda, Lalu Martawijaya mengatakan bahwa acara tersebut tetap digelar sesuai rencana dimulai pukul 18.00-22.00 WITa dan akan dihadiri oleh munsyid internasional asal Mesir, yaitu Mohamed Youssef.
Penentuan batas akhir pelaksanaan hingga pukul sepuluh malam, kata Lalu Martawijaya sebagai bentuk kehati-hatian agar tidak terjadi pelanggaran batas pelaksanaan kampanye.
“Munajat akbar tetap berjalan pada jadwal yang sesuai untuk menghormati, mentaati serta hati-hati terhadap aturan pilkada,” katanya pada konferensi pers bersama media, Sabtu (23/11/2024) siang tadi di Praya.
Ditanya mengenai siapa saja yang akan hadir, ketua tim pemenangan Iqbal-Dinda, Anis Mujahid Akbar menyebutkan bahwa munajat akbar akan dihadiri oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat, diantaranya Raden Tuan Guru Bajang Zainudin Atsani yang merupakan ketua umum PBNW dan TGH Fadli Fadil Tohir atau yang lebih akrab dengan sebutan Tuan Guru Bodak yang merupakan pimpinan pondok pesantren Yatofa.
Mengenai alasan diundanganya Mohamed Youssef pada acara tersebut, Kata Anis karena kedekatannya dengan mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kuliah di Mesir.
“Youssef ini yang mempopulerkan lagu Aisyah istri Rasulullah versi bahasa arabnya. Sehingga ini menjadi pertimbangan, value added untuk mendatangkannya, bebernya.
“Kita ingin dalam doa ini sebagai ucapan terimakasih, berdoa kepada Allah, juga untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan Youssef pas karena lagu-lagunya sangat menginsipirasi,” imbuhnya.
Mengenai jumlah massa yang akan menghadiri Munajat akbar tersebut, Jubir utama Iqbal-Dinda, Adhar Hakim mengungkapkan bahwa timnya tidak menargetkan jumlah yang akan hadir.
“Tidak dalam rangka mobilisasi massa. Siapapun boleh datang, Insyaallah setiap kegiatan Iqbal-Dinda selalu dibanjiri massa bukan karena siapa yang diundang, tetapi karena figur Iqbal-Dinda sendiri,” bebernya.
Dipilihnya Lombok Tengah sebagai lokasi Munajat Akbar ini, kata Adhar bukan karena Tim Iqbal-Dinda tidak percaya diri, melainkan sebagai bentuk pemerataan dan perspektif wilayah.
“Deklarasi sudah dilakukan di Mataram sebagai representasi dari Lombok Barat lama dan KLU, kemarin di Lombok Timur, dan sekarang di Lombok Tengah karena merupakan tanah kelahiran, tanah tumpah darah Pak Iqbal,” tegasnya.
Dari evaluasi yang pihaknya laksanakan, dirinya mengatakan bahwa kampanye Iqbal-Diinda telah sesuai dengan detail agenda yang telah disusun mulai dari deklarasi hingga terakhir ditutup dengan munajat akbar.
“Hal itu terbukti dengan hasil survey dari 4 lembaga kredibel yang selalu menempatkan Iqbal-Dinda di posisi teratas,” ungkapnya.
Soal kabar banyaknya relawan yang mundur dan pindah mendukung calon lain, dirinya mengakui masih tetap kompak dan jalan bersama. Fenomenanya, ungkap mantan Kepala Ombudsman perwakilan NTB itu, menjadi relawan Iqbal-Dinda saja tidak pernah, tetapi malah mengatakan diri pindah.
“Kalau banyak yang pindah, eksodus, mungkin kami tidak akan berada di tempat sekarang. Ini adalah konsekuensi dari posisioning kami yang selalu berada di tempat teratas,” pungkasnya. (red/lm)