Lensamandalika.com – Keberadaan tuan guru menjadi salah satu figur sentral dalam percaturan politik di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di Pulau Lombok, terlebih saat momen-momen pemilihan kepala daerah (Pilkada) seperti sekarang ini.
Tuan guru dengan pondok pesantren yang besar dan ribuan pengikut fanatiknya dinilai bisa memberikan daya dukung yang kuat terhadap posisi tawar kandidat kepala daerah untuk meraih kemenangan dalam pemilu.
Sudah menjadi rahasia umum khususnya di Lombok, jika seorang tuan guru akan mendukung orang-orang terdekatnya, terlebih yang masih memiliki jalur nasab yang sama dan dalam satu rumpun keluarga.
Namun apa jadinya jika seorang tuan guru tidak mendukung saudara kandungnya sendiri, akankah hal tersebut bisa memberikan pengaruh besar pada keterpilihan calon lain yang didukungnya?
Adalah pimpinan Yayasan Attohiriyah AlFadiliyah (Yatofa), Tuan Guru Fadli Fadil Tohir atau yang lebih dikenal dengan Tuan Guru Bodak dan yang terbaru, mantan Gubernur NTB dua periode yang juga Ketua Umum PB NWDI, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi sama-sama tidak mendukung saudara kandungnya yang saat ini maju di Pilkada NTB.
Tuan Guru Bodak secara terbuka dan terang-terangan kepada jemaahnya menginstruksikan untuk tidak memilih Suhaili Fadil Tohir (Abah Uhel), adik kandungnya yang saat ini maju pada Pilkada Provinis NTB sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan Zulkieflimansyah.
Selain itu, Tuan Guru Bodak juga menginstruksikan jemaahnya untuk tidak mendukung adiknya yang lain, yaitu Fuadi Fadil Tohir yang maju pada kontestasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah berpasangan dengan Legewarman.
Pada sebuah video yang ramai beredar di media sosial, Tuan Guru Fadli mengatakan bahwa keberpihakannya demi masyarakat NTB.
“Kita korbankan kepentingan keluarga besar Yatofa, walaupun Suhaili adik saya, saya menyatakan haram mendukung yang bersangkutan, kalaupun Fuadi adik saya, yang menyatakan haram mendukung yang bersangkutan,” tegasnya.
Adapun alasannya tidak mendukung kedua adiknya itu lantaran dirinya mengetahui kondisi yang bersangkutan.
“Tidak pantas,” imbuhnya.
Lantas siapa yang didukung oleh Tuan Guru Fadli pada Pilkada NTB dan Pilkada Lombok Tengah? Dirinya secara terbuka memberikan dukungan kepada pasangan Iqbal-Dinda sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, dan Pathul-Nursiah sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah.
“Ini demi kepentingan masyarakat,” cetusnya.
“Ini perintah tegas dari saya, semuanya ini adalah demi rumah sakit ini, demi yayasan ini,” katanya dengan tegas.
Selanjutnya yang terbaru, teka-teki mengenai arah dukungan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya terang benderang.
Hal tersebut diketahui dari calon gubernur nomor urut 1, Zulkieflimansyah melalui unggahan video di media sosial facebook pada Sabtu (23/11/2024) yang menyatakan keberpihakan TGB kepada salah satu calon di Pilkada NTB.
Pada video berdurasi satu menit enam detik itu, TGB mengatakan telah mengikuti seluruh debat Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang dilaksanakan oleh KPUD Provinsi Nusa Tenggara Barat.
“Saya cermati dan saya lihat bahwa calon nomor dua, Doktor Zulkieflimansyah mampu menyampaikan pandangannya dengan tanpa memojokkan apalagi mempermalukan calon yang lain,” ungkap TGB pada video tersebut.
Dirinya melihat Zulkieflimansyah mampu mengapresiasi seluruh pihak yang telah ikut membangun Nusa Tenggara Barat.
“(Zul) Tidak merasa lebih hebat dibanding yang lain, tapi bersama-sama,” katanya.
Karakter mampu menghargai yang lain, mengapresiasi orang-orang yang telah berjasa, tidak mempermalukan orang yang berbeda pendapat, menurut TGB adalah karakter pemimpin yang sangat diperlukan.
“Saya pilih nomor dua, Doktor Zulkieflimansyah,” pungkas mantan Gubernur NTB dua periode itu. (red/lm)