Lensamandalika.com – Sebagai penanda pencapaiannya dalam menghadirkan destinasi baru yang menawarkan pengalaman liburan yang berbeda dan berkesan di Lombok, Tunak Resort yang berlokasi di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak, Desa Mertak, Kecamatan Pujut merayakan hari jadinya yang pertama dengan tema TUNAK ONEderful Journey – Wonderful 1st Year of Growth.

Acara tersebut terlaksana, Selasa (3/12/2024) di Tunak Resort dengan berbagai jenis kegiatan pendukung diantaranya Diskusi Panel yang melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam NTB, IHGMA, Pemerintah Desa Mertak, hingga pemuda-pemudi dari unsur Tunak Besopoq, Karang Taruna Desa Mertak, dan Karang Taruna Kecamatan Pujut.

Sebelum diskusi panel yang mengambil tema The Importance of Environmental Stewardship Toward Sustainable Tourism dilaksanakan, para peserta diajak untuk secara simbolis melepas anakan penyu hijau di perairan pantai Terasak yang masih berada di dalam kawasan TWA Gunung Tunak.

“Pelepasan Tukik ini sebagai simbol komitmen Tunak Resort terhadap perlindungan kehidupan laut dan pengelolaan lingkungan. Total selama satu tahun ini, kami telah melepas lebih dari 1300 ekor tukik,” beber General Manager Tunak Resort, Muhammad Komari.

Pada kesempatan tersebut, para peserta juga diajak melakukan penanaman beberapa jenis pohon, pembagian buku, alat tulis, dan perlengkapan melukis untuk siswa Taman Kanak-kanak (TK) setempat.

“Tunak resort ingin menginspirasi semua pihak untuk melindungi warisan alam Lombok dan berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan,” terangnya.

Selanjutnya pada sesi diskusi panel yang dipandu Sekretaris Mandalika Hotel Association (MHA) Rata Wijaya itu, Muhammad Komari menyampaikan komitmen Tunak Resort untuk melindungi keanekaragaman hayati dan segala yang ada, khususnya di dalam kawasan TWA Gunung Tunak dengan mengintensifkan kerjasama bersama komunitas lokal.

Sebagai bentuk pemberdayaan terhadap pemuda-pemudi yang terampil di bidang hospitality, sekaligus untuk memperluas kesempatan kerja, mayoritas karyawan Tunak Resort, kata Komari adalah warga asli Lombok.

“98 persen karyawan kami adalah orang Lombok, dan 80 persen adalah warga Desa Mertak,” tegasnya.

Diambilnya tema “Pentingnya Pengelolaan Lingkungan Menuju Pariwisata Berkelanjutan” pada diskusi panel tersebut terang Komari tidak terlepas dari berubahnya tren wisatawan saat ini yang lebih cenderung menyukai aktifitas kembali ke alam.

Menurut Komari, tren saat ini adalah NEWA Tourism yang merupakan akronim dari Nature, Eco, Wellness dan Adeventure Tourism.

“Semuanya di Tunak Resort sudah ada dan kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan masyarakat sehingga produk lokal seperti tenun, kuliner, bahkan kegiatan budaya masyarakat bisa kita kemas untuk melahirkan pengalaman baru bagi wisatawan,” jelasnya.

Pihaknya menekankan bahwa konsep keberlanjutan akan diterapkan bukan hanya pada alam kawasan TWA Gunung Tunak saja, namun pada masyarakat di sekitarnya untuk mendapatkan SDM yang berkualitas, yakni melalui program jangka panjang untuk membangun pusat edukasi, sarana belajar hospitality school setara Diploma satu yang layak dan berkualitas.

“Outputnya nanti adalah untuk bekerja di dalam dan luar negeri. Intinya komitmen yang sama, semuanya tidak sulit. Banyak yang datang ke Tunak Resort, dari CEO, atlet dan mereka berkomitmen untuk investasi membangun SDM kita,” terangnya.

Nantinya, sebagai komitmen terhadap kesehatan masyarakat, pihaknya telah menjali kerja sama dengan The Butterfly Effect Foundation untukmemberikan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga desa setempat dan kegiatan donasi buku untuk siswa.  

Program tersebut bertujuan meningkatkan akses pelayanan kesehatan serta memberikan sumber daya pendidikan kepada masyarakat lokal. Anak-anak akan menerima buku dan alat tulis baru, sementara warga desa dapat memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang disediakan oleh tenaga medis lokal.  

“Program ini adalah wujud nyata dari komitmen manajemen TUNAK Resort Lombok untuk berbagi dan mendukung kesejahteraan dan kesehatan penduduk sekitar,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Owner Tunak Resort, Carolus Wibowo mengungkapkan bahwa masyarakat setempat sangat mendukung keberadaan Tunak Resort sebagai salah satu akomodasi di TWA Gunung Tunak.

“Selama proses pembangunan Tunak Resort selama 5 tahun, masyarakat sangat mendukung, membantu luar biasa,” ungkapnya.

Senada dengan Komari, dirinya berharap Tunak Resort kedepannya bisa semakin banyak berkontribusi pada masyarakat. Selain itu, dirinya berkomitmen agar silaturrahmi seperti yang dilakukan pada kegiatan tersebut bisa lebih sering dilaksanakan.

“Kami tidak hanya berbisnis, cari duit, cari cuan, tapi juga ingin memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat,” tutupnya. (red/lm)