Mataram- Dana Alokasi Khusus fisik untuk lembaga pendidikan SMA,SMK dan SLB di Provinsi Nusa Tenggara Barat akan segera di realisasikan.

Baru-baru ini Dikbud NTB telah mengumumkan terkait supplier untuk pengerjaan proyek DAK tersebut yang berada di Pulau Sumbawa sementara untuk Pulau Lombok akan menyusul.

Hal tersebut merupakan angin segar bagi lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB pasalnya DAK Fisik ini sangat penting dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar.

Realisasi DAK Fisik Dikbud NTB ini di singgung oleh  Ketua Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Ramli Ernanda menyebutkan bahwa dalam kondisi APBD NTB yang dalam keadaan sakit, DAK yang bersumber dari Pemerintah Pusat ini sangat penting  untuk realisasi kebutuhan pendidikan di NTB.

“Situasi sekarang yang terjadi APBD NTB dalam keadaan sakit, Pendapatan Asli Daerah dengan jumlah 400 Milyar tidak terserap sehingga kita di NTB sangat bergantung pada dana transfer” ungkapnya saat mengisi dialog publik yang bertemakan DAK Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di NTB di salah satu Kafe di Kota Mataram (18/08)

Ia juga menambahkan bahwa DAK Dikbud NTB ini outputnya untuk pengadaan barang dan jasa baik itu fisik maupun nonfisik.

“Outputnya adalah ruang-ruang kelas maupun nonfisik. Inilah yang sangat penting dari pengadaan barang jasa ini” jelas Ramli

Terkait swakelola tipe 1 yang juga disepakati oleh Dikbud NTB dalam realisasi DAK ini Ia juga menambahkan jika ini pertama kali dilakukan oleh Pemerintah Daerah namun sah-sah saja dilakukan sepanjang terus di lakukan pengawalan

“Swakelola tipe 1 ini adalah salah satu metode pengelola barang jasa dan ini sah-sah saja digunakan oleh pemda sepanjang dalam prosesnya harus dipastikan pengawalannya” ungkap Ramli

Ia juga berpesan kepada semua pihak bahwasannya dalam melakukan pengawalan harus ada transparansi dari pihak pelaksana terlebih dahulu.

“Bagaimana kita keloa proses pengawalan kalau tidak transparan sehingga dikbud harus menyiapkan ruang-ruang partisipasi tersebut” tutupnya (red/asn)