Lensamandalika.com – Dua dusun di Desa Penujak Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, yakni Dusun Montor dan Dusun Slanglet (pada berita sebelumnya disebut Dusun Mentokok) yang sempat bersitegang akhirnya berdamai.

Proses mediasi dilakukan di kantor Polres Lombok Tengah malam itu juga, Senin (5/9/2022).

Kepala Desa Penujak, Lalu Suharto, dikutip dari Radar Lombok menegaskan, apa yang terjadi di desanya sudah diselesaikan secara damai. Kalaupun ada warga yang terluka, pihaknya mengklaim bahwa itu bukan luka sayatan senjata tajam. Meski dari pantauan koran ini tampak salah seorang pria yang menjadi korban mengalami luka di bagian punggung dan terpaksa harus mendapat jahitan.  

“Sekarang sudah damai dan kondisi sudah aman. Kalau luka kemungkinan karena adanya lemparan,” singkatnya usai mediasi di Polres Lombok Tengah tadi malam.

Sementara itu, Kapolsek Praya Barat, AKP Hery Indrayanto menegaskan, pihaknya yang mendapatkan informasi terkait kejadian itu langsung bergerak menerjunkan personel. Sehingga saat ini massa bisa diredam dan kondisi sudah kondusif.

“Semua sepakat untuk berdamai dan kita juga masih tetap memantau situasi dan kondisi,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Dusun Montor dan Dusun Selanglet terlibat bentrok. Hal tersebut dipicu permasalahan saat berlangsungnya pertandingan sepak bola Kades Cup di desa itu. Akibat dari bentrokan itu, setidaknya dua warga mengalami luka yang cukup serius.

Pertandingan sepak bola itu berlangsung pada Senin (5/9) sore. Saat pertandingan inilah terjadi bentrokan. Bahkan keributan tidak selesai di lapangan. Sekitar pukul 21.30 Wita di jalan bypass Penujak Dusun Mentokok Desa Penujak, warga dari Dusun Mentokok dan Dusun Selanglet bersiaga imbas dari kejadian sore saat pertandingan sepak bola. Begitu juga dengan di Dusun Montor warga juga sama-sama siaga.

Hanya saja, aparat kepolisian bergerak cepat turun ke kedua dusun tempat masa berkumpul ini. Warga yang terlibat perkelahian ini juga langsung dimediasi di Polres Lombok Tengah. Hasilnya kedua kubu yang bertikai ini bersepakat untuk damai. Meski begitu, aparat kepolisian masih siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Perkelahian antar kampung ini bermula pada pukul 16.00 Wita saat berlangsung pertandingan sepak bola antar Dusun Montor dan Dusun Selanget. Saat pertandingan pertama berjalan dengan lancar. Akan tetapi memasuki babak kedua di menit akhir pertandingan, terjadi pelanggaran oleh pemain dari kesebelasan Dusun Montor yang menginjak leher pemain dari Dusun Selanglet. (red/lm)