Lensamandalika.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil Menengah, Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut (IKMAneka) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ir. Reni Yanita M.Si melaunching Pilot Project Sepeda Listrik Kolaborasi Industri Kecil Menengah (IKM) dan Industri Besar di NTB.
Launching tersebut diselenggarakan di di Hotel Raja Mandalika, Lombok Tengah pada Jum’at (28/10/2022) bertepatan dengan hari sumpah pemuda. Launching tersebut juga dihadiri langsung oleh Gubernur NTB, Ketua Pengadilan Tinggi NTB, Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Kepala Dinas Perindustrian NTB, Kepala Dinas Pariwisata NTB serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB.
Dirjen IKMA Kemenperin, Ir. Reni Yanita M.Si menyampaikan bahwa tren kendaraan listrik semakin berkembang saat ini. Hal tersebut turut mendorong Pemerintah untuk ikut andil dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik nasional.
“Yaitu dengan mengoptimalkan keberadaan IKM yang sudah mampu merakit sepeda listrik,” kata Reni dalam sambutannya.
Dikatakannya, Ditjen IKMA bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan produsen sepeda PT Juara Bike (Selis) meluncurkan purwarupa (prototipe) sepeda listrik buatan IKM NTB setelah perajin sepeda tersebut melalui proses pendampingan dalam rangka pengembangan kendaraan listrik di Nusa Tenggara Barat.
Dia menilai bahwa kemampuan industri dalam negeri, dalam membuat sepeda listrik tidak hanya dimiliki industri besar.
Di Provinsi NTB misalnya, kata Reni, terdapat IKM yang sudah mampu memproduksi sepeda listrik, bahkan mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah setempat dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di NTB.
“Peluang penggunaan kendaraan listrik di NTB saat ini terbuka, mulai dari Pulau Gili Trawangan yang dikenal sebagai kawasan bebas kendaraan bermotor hingga keberadaan Sirkuit Mandalika yang merupakan daya tarik wisatawan lokal dan internasional.” ungkapnya.
Menurut Reni, IKM punya peran penting dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang ramah lingkungan di Provinsi NTB. Sehingga dia berharap dengan bertumbuhnya ekosistem kendaraan listrik, baik sepeda maupun motor listrik, jumlah wisatawan NTB dapat meningkat.
“Hal ini tentunya dapat menarik minat wisatawan karena di masa depan NTB merupakan salah satu wilayah percontohan dalam ekosistem pengembangan kendaraan listrik.” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan pemerintah bagi penguatan peran IKM dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, dia menegaskan Ditjen IKMA telah melaksanakan Bimbingan Teknis Diversifikasi Produk IKM Komponen Otomotif Pendukung Kendaraan Listrik di Nusa Tenggara Barat pada tanggal 4-6 Juli 2022 di Fave Hotel Langko, Mataram.
Setelah itu, peserta Bimtek diseleksi oleh Tenaga Ahli dari PT Juara Bike (Selis), dan diperoleh lima peserta yang selanjutnya mendapatkan pendampingan pada kegiatan Pendampingan Pembuatan Prototipe Sepeda Listrik Buatan IKM Kerjasama dengan Industri Besar.
“IKM yang terpilih yaitu Le-Bui asal Kabupaten Lombok Barat, NgebUTS asal Kabupaten Sumbawa, Fi-Bike asal Kota Bima, Mori Taho asal Kabupaten Dompu, dan SMKN 3 Mataram asal Kota Mataram.” jelas Dirjen IKMA.
Tak hanya itu, Ditjen IKMA kata Reni turut melakukan pembinaan dengan pendekatan strategi kemitraan dalam mendorong kerja sama bisnis antara IKM sepeda listrik NTB dengan industri besar sepeda.
Untuk itu, Ditjen IKMA bersinergi dengan PT Juara Bike (Selis) dalam memberikan pendampingan teknis bagi IKM alat angkut sepanjang Agustus – Oktober 2022.
“Dari hasil pendampingan dari tenaga ahli industri besar, peserta IKM diharapkan mampu meningkatkan kompetensi teknis produksi, dan menyediakan layanan purna jual sehingga kepercayaan masyarakat akan produk kendaraan listrik dalam negeri dapat tumbuh,” ucap Reni.
“Kami berharap agar seluruh IKM terpilih dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, dan menjadikan kegiatan ini sebagai momen baik untuk menambah jejaring dengan pelaku IKM lainnya maupun dengan Pemerintah Provinsi NTB,” tutup Reni.
Di tempat yang sama, Gubernur NTB, DR. H. Zulkieflimansyah M.Si mengatakan bahwa dirinya merasa takjub atas karya Putra-putri Nusa Tenggara Barat bisa berkreasi dan turut berperan dalam membuat sepeda listrik.
“Saya melihat dengan takjub, produk sepeda ini bukan pada bentuk sepedanya. Disini adalah ekspresi fisik, apa yang ada di pikiran IKM-IKM kita,” ujar Gubernur.
Dikatakan Gubernur, sepeda listrik seperti kreasi IKM-IKM NTB itu tidak akan pernah terwujud jika tidak dibarengi dengan keberanian untuk memulai dan melangkahkan kaki pertama.
“Seribu langkah, selalu dimulai dengan langkah pertama,” kata Bang Zul sapaan akrabnya.
Dirinya berpesan kepada IKM supaya tidak menghiraukan omongan orang dalam berkarya, supaya terus berkreasi dan berinovasi dalam membuat karya-karya baru untuk mewujudukan industrialisasi di NTB semakin maju.
“Tidak akan pernah ada produk seperti ini kalau hati kita tidak cukup besar untuk menampung nyinyiran dan ocehan orang. Produk seperti ini tidak akan pernah hadir didepan kita kalau telinga kita tidak cukup sabar untuk terima kritik,” sebut Gubernur.
Ia berharap, semoga IKM-IKM NTB nantinya bisa memproduksi sepeda listrik cukup banyak dan bisa bekerja sama dengan produsen-produsen besar.
“Mudah-mudahan IKM kita nanti bisa memproduksi lebih banyak, sehingga bisa digunakan oleh semua pembalap yang ada di Mandalika, dan kita demonstrasikan di dunia bahwa NTB bisa sejajar dengan provinsi-provinsi lain.” harapnya.
Gubernur lebih lanjut meminta kepada para kepala OPD yang hadir agar tidak ragu membeli sepeda listrik buatan IKM-IKM NTB. Salah satunya dia berpesan kepada Direktur Bank NTB Syariah agar menjadikan Sepeda listrik sebagai hadiah jika menyelenggarakan event-event di daerah.
Dia berharap IKM-IKM NTB bisa berproduksi lebih banyak sehingga keberadaan sepeda listrik semakin dikenal luas dan produk lokal bisa semakin diminati di NTB.
“Mudah-mudahan bisa kerja sama dengan produsen besar kita mampu memproduksi lebih banyak, sehingga penawaran bisa kita penuhi dengan tepat dan terukur.” pungkasnya. (r