Lensamandalika.com – Cabang olahraga tinju pada Pekan olahraga provinsi (Porprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) XI tahun 2023 sedang menjadi perbincangan hangat warga, khususnya di Desa Teruwai Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Hal tersebut setelah salah satu atlet tinju Lombok Tengah, Agus Surya Belas yang merupakan putra asli desa Teruwai masuk final kelas terbang junior Porprov NTB 2023.

Agus Surya Belas melaju ke babak final setelah mengalahkan petinju andalan Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Sumbawa. Pada babak final yang akan diselenggarakan besok, Sabtu (25/2/2023) di Gelanggang Pemuda Kota Mataram, Agus akan memperebutkan medali emas melawan petinju asal Kabupaten Dompu.

“Kemarin Agus sempat pesimis ketika melawan Sumbawa, namun berkat dukungan dan doa dari keluarga, alhamdulillah berhasil menang di ronde ketiga dan besok akan bertanding di babak final,” ungkap Inaq Caca, salah satu keluarga dekat yang ditemui di kediaman orang tua Agus di Dusun Belok, Desa Teruwai, Jumat (24/2/2023) sore.

Dikatakan Inaq Caca, Agus Surya Belas lebih akrab dipanggil dengan nama Beye. Panggilan Beye melekat padanya sejak lahir pada 17 Agustus 2004 silam.

“Banyak yang nggak tau kalau ada yang nyari Agus, karena memang panggilannya disini Beye. Kemarin pas nonton juga kami teriak-teriak panggil Beye, bukan Agus,” ungkapnya sambil tertawa.

“Nama Beye disematkan karena dulu lahirnya di awal Pak SBY menjadi Presiden Indonesia,” Imbuh Amaq Sodin, Orang Tua Agus.

Dijelaskannya, nama Agus diambil dari bulan kelahirannya yakni bulan Agustus, dan Surya karena dilahirkan pada pagi hari ketika upacara bendera Proklamasi Kemerdekaan.

“Sedangkan Belas, karena orang di tempat kami sering menyebut hari kemerdekaan dengan tujuh belas, maka jadilah namanya Agus Surya Belas,” katanya.

Diungkapkannya, sosok Beye adalah anak yang sederhana dan penurut, tidak banyak bicara namun ulet dalam bekerja, termasuk dalam berlatih di rumahnya walaupun dengan alat-alat yang sederhana.

“Di belakang rumah cuma ada karung yang berisi pasir. Tapi dia cukup kreatif kalau sedang berlatih. Pakai apa saja bisa, bekerja di sawah, mengendarai traktor tangan, ambil rumput buat sapi juga bisa jadi sarana latihan,” terangnya.

Dikatakannnya, Beye telah aktif berlatih tinju sejak duduk di kelas X SMA Negeri 2 Pujut. Di sekolahnya itu memang tidak ada ekstrakurikuler tinju, namun Beye rajin mengikuti latihan yang dilaksanakan oleh persatuan tinju amatir Indonesia (Pertina) Kabupaten Lombok Tengah.

“Kami mendukung apa yang ditekuninya saat ini, termasuk sebagai atlet tinju. Sebagai orang tua, kami bangga karena usahanya selama 3 tahun ini membuahkan hasil untuk bisa bertanding,” jelasnya.

Amaq Sodin berharap ketekunan putranya itu bisa berbuah kesuksesan di masa depan. Bisa mengangkat ekonomi keluarga dan terus berlatih hingga menjadi atlet tinju profesional.

“Selama kita terus berusaha, insyaallah Allah akan memberikan yang terbaik. Kami berharap Beye bisa meraih emas di final besok. Kami memimpikan adik kami ini bisa tampil di PON mewakili NTB, kemudian sampai tingkat internasional di Sea Games dan Asean Games,” timbal Inaq Caca lagi.

Untuk pertandingan besok, dirinya mengakui belum mendapatkan jadwal tepat pertandingan akan dimulai. Namun dirinya bersama keluarga dan warga lainnya akan hadir memenuhi gelanggang pemuda Kota Mataram untuk memberikan dukungan pada Beye.

“Kami akan berangkat lebih awal, biar nanti ketika pertandingan dimulai, kami sudah berada di lokasi. Banyak warga yang mau ikut menonton, karena besok pertandingan yang menentukan,” katanya.

Dirinya memohon doa dan dukungan agar pada pertandingan final besok, Beye bisa meraih medali emas tambahan untuk kontingen Lombok Tengah.

“Mohon doa dan dukungannya. Dalam pertandingan memang ada menang dan kalah, tapi kami yakin besok Beye akan menang dan membawa medali emas,” pungkasnya optimis.

Berdasarkan klasemen sementara perolehan medali Porprov XI NTB, Lombok Tengah saat ini berada di posisi kedua dengan perolehan medali emas sebanyak 32, 41 Perak, dan 40 Perunggu.

Sementara posisi puncak masih diduduki Kota Mataram dengan raihan 115 Emas, 80 Perak dan 62 Perunggu. (red/lm)