Lensamandalika.com – Sudah menjadi hal lumrah di Lombok untuk merayakan lebaran ketupat dengan bepergian menuju destinasi-destinasi wisata bersama keluarga besar.
Salah satu yang ramai dikunjungi pada momen lebaran ketupat, Rabu (29/4/2023) kemarin adalah Pantai Tanjung Aan di Kawasan Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Namun begitu, lebaran ketupat yang dihabiskan dengan bersantai di pantai ternyata tidak sepenuhnya berakhir bahagia. Seperti yang dialami oleh Emiya Putri, warga Tapon, Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah.
Melalui unggahannya di media sosial facebook, Emiya Putri mengatakan dirinya nyaris dibegal di jalan Bypass Mandalika saat pulang dari berlebaran ketupat ke Pantai Tanjung Aan.
Diungkapkannya, dia berboncengan menggunakan sepeda motor bersama adiknya, sedangkan keluarganya yang lain menggunakan mobil. Mereka menghabiskan waktu di Pantai Tanjung Aan hingga petang, kemudian menyempatkan ibadah shalat Mahgrib sebelum pulang.
“Sampai di Bypass Mandalika, kami dihadang preman. Tanganku sempat dipukul keras sekali, mungkin kalau pakai senjata tajam, tanganku bisa putus. Pas dipukul kedua kalinya, berhasil kami tangkis,” ungkapnya.
“Kalau saya terjatuh, mungkin kami bisa dibunuh,” imbuhnya.
Dikatakannya, dia sempat dikejar hingga sekitar 30 meter. Kondisi jalan yang sepi, ditambah keadaan gelap gulita karena lampu penerangan jalan yang padam membuat semakin mencekam.
Namun begitu, dirinya berhasil lolos dan sampai dengan selamat di rumahnya. Dirinya berpesan, siapapun yang bepergian ke Pantai Tanjung Aan dan sekitarnya agar bisa pulang lebih awal.
“Allah maha melindungi, Alhamdulillah. Pesan saya, pulang lebih awal, jangan sampai maghrib. Ini sekarang tangan saya masih kusam, bekas menangkis pukulan perampok itu,” pungkasnya. (red/lm)