lensamandalika.com – Coretan prestasi tingkat nasional 2023 dipersembahkan oleh Kampung KB Generasi Berkarya Desa Bilebante Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.
Kompetisi Kreasi Menu Bergizi Dahsat tingkat nasional tahun 2023 yang diadakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat menjadi saksi bahwa perwakilan Lombok Tengah (KB Desa Bilebante) jadi yang terbaik. Perwakilan Kabupaten Lombok Tengah dan Nusa Tenggara Barat ini, berhasil menyuguhkan menu sehat yang memanfaatkan tempe dan buah papaya sebagai makanan olahan untuk membantu menurunkan angka stunting di Lombok Tengah.
Penghargaan juara diberikan langsung oleh Dr. Drs. Lalu Makripuddin M.Si., selaku Kepala Perwakilan BKKBN NTB, kepada Bupati Lombok Tengah, H.L. Pathul Bahri, pembina dan kader kampung KB Generasi Berkarya Bilebante yang bertempat di kantor Bupati Lombok Tengah, Senin, 17 Juli 2023.
Penyerahan penghargaan juga saksikan oleh Bq. Sri Hastuti Handayani selaku Kepala Dinas Pemberadayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP3KB) Loteng.
Di lokasi yang sama, Bupati Lombok Tengah juga secara khusus memberikan apresiasi atas apa yang telah di capai oleh Kader dan Kampung KB Generasi Berkarya Desa Bilebante.
“Keberhasilan Kampung KB Generasi Berkarya sebagai yang terbaik dalam kompetisi kreasi menu bergizi ini diharapkan dapat menjadi contoh dapur sehat di Lombok Tengah khususnya, Nusa Tenggara Barat bahkan di Indonesia. Dalam menciptakaan menu sehat dan bergizi dengan bahan-bahan lokal,” ucap Bupati dikutip dari Suara NTB.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN NTB Lalu Makripuddin mengatakan bahwa pencapaian ini tentu sangat perlu dibanggakan, karena menjadi bukti kalau masyarakat mampu membuat menu sehat dan bergizi dari bahan lokal.
“Bahannya tidak perlu yang mahal, apalagi harus impor dari luar, ” ungkapnya.
Dengan adanya suntikan menu sehat dan bergizi yang dibuat oleh sang juara, diharapkan dapat mendorong meningkatkan kualitas kesehatan anggota keluarga di daerah khususnya Lombok Tengah, sehingga dapat menjawab persoalan terkait kesehatan yang dihadapi, salah satunya contohnya yaitu kasus stunting. Dimana Lombok Tengah sendiri memiliki jumlah stunting di angka 17%. (Red/Respa)