Tamansari, 23 Juli 2023– Simbolis Penanaman pohon yang diselenggarakan oleh Kelompok Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) UIN Mataram bersama Jajaran Pemerintah Desa Tamansari Lakukan penanaman pohon di areal Bendungan Medas dengan Tema Penghijauan Berbasis Pariwisata Lingkungan Hidup Berkelanjutan guna mendukung program desa Tamansari menuju Desa Wisata.

Pohon menjadi satu entitas yang sejuk untuk dipandang apabila ditata rapi dan memiliki nilai seni. Bendungan menjadi destinasi wisata di desa yang saat ini mulai dikembangkan. Selain sebagai wadah resapan air, juga digunakan untuk rekreasi nuansa alam dengan inovasi di dalamnya.

Inovasi Pemerintah Desa Tamansari dalam pencanangan Desa Wisata ini adalah program bersama baik Pemerintah Desa maupun masyarakat untuk memberikan ruang hijau dan asri yang memberikan berbagai macam fasilitas di dalamnya dengan penunjang lainnya.

Membangun destinasi di wilayah pedesaan bukan perkara yang mudah, namun dengan tekad yang kuat diimbangi dengan pemahaman kepada masyarakat yang merasa memiliki akan terbangun pondasi yang kokoh untuk mewujudkan suatu destinasi wisata baru. Program pencanangan Desa untuk melaksanakan penghijauan di kawasan Bendungan Medas menjadi satu kegiatan bersama yang positif.

Zaini selaku Kepala Desa Tamansari menyatakan bahwa kemauan semua elemen masyarakat di desa Tamansari Khususnya yang tinggal di area Bendungan Medas menuju Desa Wisata disambut baik oleh semua lini, baik Pemerintah Desa maupun masyarakat.

Lebih lanjut di jelaskan, langkah menuju Desa Wisata. Hal ini dapat menunjang program Pemerintah Desa Tamansari. karena banyak aktivitas yang bisa dilakukan, seperti memanfaatkan daerah aliran sungai sebagai kawasan wisata Berwawasan Lingkungan Hidup Berkelanjutan, tetapi pengetahuan dan keinginan masyarakat untuk melakukannya sangat kurang karena masyarakat lebih banyak mengandalkan hasil berkebun saja. Perencanaan penggunaan lahan sangat dipengaruhi oleh manusia, aktifitas dan lokasi dimanaketiganya memiliki hubungan keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.

Muhammad Fakhry selalu perwakilan KKP UIN Mataram, memaparkan bahwa modal awal untuk gotong royong sudah ada tinggal mengolah menjadi obyek wisata yang dikenal oleh semua kalangan. Pengelolaan bendungan nantinya dapat menjadi solusi bagi Pemerintah Desa dalam kegiatan peningkatan jumlah kawasan wisata di Desa Tamansari guna menunjang perekonomian masyarakat lokal.

“Dengan adanya program penanaman buah dan pohon penaung lainya dapat meningkatkan kepekaan warga masyarakat untuk melindung dan merawat tanaman yang sudah ada untuk kepentingan bersama, tutur Muhammad Fauzan selaku kepala Dusun Medas Barat Kokok.” Tandasnya lebih lanjut

Menurut Saifullah selaku Kepala Dusun Medas Pintu Air menyatakan bahwa penanaman bunga dan buah disekitar bendungan medas dimaksudkan untuk meningkatkan fungsi bendungan, selain untuk pertanian juga bisa digunakan untuk tempat publik atau taman desa. (Red.asn)