lensamandalika.com – Akhir-akhir ini, Tujuan wisata tiga Gili semakin banyak dikunjungi wisatawan, baik domestic maupun mancanegara. Tiga Gili yang di tuju oleh wisatawan diantaranya Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena).

“Ini membawa berkah bagi para pelaku jasa pariwisata dan masyarakat yang ada Gili Tramena,” ucap Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Jamaluddin Malady pada Selasa (8/8/23).

Menurutnya, bangkitnya pariwisata di NTB ini dapat dilihat dari kunjungan ke Tiga Gili. Salah satu destinasi andalan ini sempat dorman akibat gempa bumi dan pandemi Covid-19. Hal tersebut membuat masyarakat dan pelaku usaha yang mengandalkan sektor pariwisata kehilangan pendapatannya.

Dia juga menjelaskan bahwa kondisi tiga gili saat ini sudah semakin ramai wisatawan mancanegara. Wisatawan yang datang banyak melalui jalur Bali dengan menggunakan kapal cepat.

“Cukup ramai. Paling banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke Gili Trawangan,” tambahnya.

Hanya saja, terdapat kendala di dermaga yang membuat pemandangan kurang enak dilihat. Permasalahan itu yakni mengenai kepadatan antrian di dermaga penumpang yang ada di Gili Trawangan atau pun Gili Air. Di mana terjadi antrian yang lumayan panjang dan memakan waktu yang cukup lama di pelabuhan. Akibatnya wisatawan banyak yang berdesak-desakan, antara mereka yang menunggu kapal dan yang baru datang.

Dengan kondisi ini, menurut Jamal, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (Pemkab KLU) harus melakukan pengaturan, tentunya dengan menggandeng pengusaha kapal cepat (Boat). Salah satunya bisa dimulai dari pengaturan kedatangan dan penjemputan kapal cepat ke tiga gilli. Selain masalah jadwal, Pemkab KLU juga dapat membuat alur keluar masuk yang lebih representatif, sehingga wisatawan yang datang dan hendak pulang dari tiga gili, bisa tetap nyaman tanpa harus berdesak-desakan.

“Yang paling penting itu kan soal kenyamanan. Kalau wisatawan nyaman, mereka bisa datang lagi,” jelasnya.

Sementara itu, dari pihak Pemkab sendiri terus melakukan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan fasilitas, serta sarana prasarana pariwisata di tiga gili. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap wisatawan yang datang.

Salah satu program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat yaitu terkait dengan one gate system. Regulasi ini bertujuan untuk mengatur setiap wisatawan yang akan mengunjungi dan pulang dari tiga gili harus melalui satu pintu, yakni di Pelabuhan Bangsal.

Bupati Lombok Utara, H Djohan Sjamsu menjelaskan bahwa sebelum ke arah one gate system, pemda akan terlebih dahulu menyiapkan fasilitas untuk wisatawan, sehingga ketika aturan tersebut berlaku, tidak terjadi pro kontra lagi, seperti beberapa waktu lalu.

“Kalau untuk sekarang yang akan diberlakukan itu soal one gate payment dulu,” tutup Djohan. (red/Respa)