lensamandalika.com – Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror melakukan penggerebekan dua rumah milik terduga teroris di Desa Rumak, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, Senin (23/10/23).

Pertama penggerebekan dilakukan Densus 88 di rumah terduga teroris inisial RM, 30 tahun di Dusun Rumak Barat Selatan. Tim Densus 88 lainnya juga melakukan penggerebekan di rumah inisial MIW, 26 tahun Dusun Rumak Barat Utara.

Kepala Desa Rumak, Mukarram menyatakan bahwa memang benar adanya penggerebekan dua rumah terduga teroris di Desa Rumak.

“Saya dapat informasi dari staf desa tadi, kebetulan saya di kantor bupati dan disampaikan ke saya ada Densus 88 ke kantor mau ke rumah RM dan MIW,” ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa penggerebekan ini dilakukan sekitar Pukul 10.30 Wita tadi. Ketika penggerebekan, tim Densus 88 didampingi oleh staf desa dan kepala dusun.

Adapun dari hasil penggerebekan di rumah RM ditemukan anak panah, senjata rakitan, dan sepatu yang kemudian diamankan petugas Densus. Sedangkan di rumah MIW ditemukan sebuah bendera.

“Saya tidak tahu bendera apa itu, tapi semua dibawa langsung oleh Densus 88,” jelasnya.

Kades setempat mengatakan bahwa diduga kuat dua warganya ini masuk dalam kelompok jaringan teroris. Bahkan informasi yang diterima, sejak lama mereka diintai Densus 88.

“Mereka kita curigai ada gerekan tertentu. Informasi juga sudah lama dipantau ini, senjata yang ditemukan juga infonya untuk melatih dan pernah dulu minta izin ke saya mau pinjam lapangan di rumah sebagai tempat latihan tapi saya tidak kasi,” terangnya.

Menurut informasi lain, diduga kuat dua terduga teroris ini melakukan perekrutan kepada warga sekitar. Karena dari hasil pantauan kepala desa, mereka sering melakukan pengajian dan salat berjamaah di tempat khusus.

Setelah itu, menurut informasi yang dikumpulkanRM dan MIW ditangkap di lokasi yang berbeda pada hari yang sama, yaitu hari ini Senin (23/10/2023).

RM diciduk Densus 88 Pukul 06.10 Wita di Babakan, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, sedangkan MIW Pukul 08.57 Wita di Desa Rumak, Kediri, Lombok Barat. Sampai dengan berita ini di post, belum ada keterangan resmi yang disampaikan pihak kepolisian Polda NTB. (red/Respa)