Keterangan foto: Anggota Karang Taruna Kecamatan Pujut berfoto bersama usai melakukan pembersihan di Kawasan Pantai Seger, Mandalika
Lensamandalika.com – Event Bau Nyale telah usai dilaksanakan di Pantai Seger, Mandalika, Jumat (1/3/2024) kemarin. Namun begitu, event tersebut menyisakan banyak sampah di lokasi acara.
Hal tersebut menyita perhatian netizen facebook yang memberikan berbagai jenis komentar. Manajemen sampah pengunjung pada event tersebut sepertinya bukan menjadi prioritas penyelenggara acara.
Akibatnya, dua hari setelah acara usai, sampah berbagai jenis masih dibiarkan berserakan begitu saja.
Tak mau ikut saling menyalahkan atas tidak terurusnya sampah tersebut, Karang Taruna Kecamatan (KTK) Pujut memilih melakukan aksi nyata dengan mengerahkan anggotanya melakukan pembersihan, Minggu (3/3/2024) mulai pukul 16.00 WITa kemarin
Walau sempat terhalang hujan, tidak kurang dari 74 orang anggota KTK Pujut semangat melakukan pembersihan hingga sampah benar-benar telah dibereskan seluruhnya.
Dionfirmasi mengenai kegiatan tersebut, ketua KTK Pujut, Sri Anom Putra Sanjaya menjelaskan bahwa giat semacam itu bukan hanya kali ini dilaksanakan.
Diungkapkannya, pembersihan pantai usai gelaran Bau Nyale telah rutin pihaknya lakukan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk ketika malam puncak Bau Nyale dilaksanakan di Pantai Tanjung Aan.
“Daripada terus mengutuk mereka yang meninggalkan sampahnya, kami memilih melakukan aksi nyata dengan langsung melakukan pembersihan,” ungkap Anom.
Pembersihan yang dilakukan hingga di bukit-bukit sekitar pantai Seger, kata Anom berhasil mengumpulkan puluhan karung sampah berbagai jenis.
“Ini adalah bentuk aksi nyata dari para pemuda di Kecamatan Pujut terhadap destinasi-destinasi pariwisata yang ada baik di dalam maupun di luar kawasan Mandalika,” kata Anom.
Dirinya berkomitmen untuk terus bergerak bersama anggota KTK Pujut, juga bersama karang taruna-karang taruna di Desa untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap destinasi wisata dan kesadaran untuk mengelola sampah dengan baik.
“Jangan sampai destinasi wisata kita yang indah ini menjadi rusak karena sampah. Bahkan bukan hanya destinasi yang rusak kalau banyak sampah, tapi citra masyarakat Lombok juga bisa tercoreng,” tegasnya.
Dirinya mengatakan, anggotanya yang ikut melakukan pembersihan merasa terhibur lantaran di saat yang bersamaan juga ada event Mandalika Racing Series di Sirkuit Mandalika.
“Walaupun lelah, teman-teman juga merasa terhibur karena bisa menonton balap dari Bukit Seger, ditambah lagi sambil menikmati pemandangan pantai seger yang asri menyejukkan mata,” pungkasnya. (red/lm)