Lensamandalika.com – Umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, bersiap menyambut kedatangan bulan suci Ramadan, bulan yang paling mulia dalam kalender Islam. Namun, menentukan awal Ramadan atau bulan puasa 2024 menghadirkan dua metode yang berbeda, yaitu hisab (perhitungan) dan rukyatul hilal.
Pada tahun ini, ada kabar baik bagi umat Islam dalam menentukan awal Ramadan, yakni adanya libur selama dua hari, meskipun libur ini sebenarnya tidak berkaitan langsung dengan bulan puasa. Liburan ini bisa dimanfaatkan untuk mengadakan acara buka bersama (bukber), yang merupakan tradisi Ramadan di Indonesia.Pertanyaannya adalah, kapan sebenarnya awal Ramadan? Dan kapan kita harus mulai berpuasa di tahun 2024?
Awal Ramadhan Menurut Muhammadiyah
Menurut Muhammadiyah, tanggal 1 Ramadan 1445 H bertepatan dengan tanggal 11 Maret 2024. Penetapan ini diumumkan dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024, yang dikeluarkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.
PP Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal untuk menetapkan awal bulan Hijriah. Menurut hasil hisab tersebut, yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid, pada tanggal 29 Syaban 1445 H, yang bertepatan dengan tanggal 10 Maret 2024, ijtimak jelang Ramadan 1445 H terjadi pada pukul 16:07:42 WIB.
Hilal sudah tampak saat Matahari terbenam di Yogyakarta dan wilayah Indonesia lainnya, kecuali di Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Dengan demikian, puasa Ramadan 2024 versi Muhammadiyah akan dimulai dalam waktu 24 hari.
Sementara itu, tanggal 1 Ramadan 1445 H versi Nahdlatul Ulama (NU) dan Pemerintah akan ditentukan melalui sidang isbat yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Syaban. Pada tahun sebelumnya, sidang isbat diadakan pada tanggal 29 Syaban.
Awal Ramadhan menurut NU dan Pemerintah
Berbeda dengan Muhammadiyah, pemerintah dan NU menggunakan metode rukyatul hilal dalam menetapkan awal bulan. Metode ini mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal yang kemudian dikonfirmasi melalui pengamatan hilal dengan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Kriteria tersebut menetapkan bahwa tinggi hilal saat Matahari terbenam minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.
Meski demikian, apabila merujuk pada kalender Hijriah Indonesia 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama, awal Ramadan 2024 versi pemerintah dan NU diperkirakan jatuh pada tanggal Selasa, 12 Maret 2024.
Kesimpulannya, awal Ramadan 1445 H/2024 M versi NU dan pemerintah masih bersifat prediksi, sesuai dengan rujukan pada kalender. Penetapan tanggal pastinya akan diumumkan setelah sidang isbat berlangsung.
