Lensamandalika.com – Teka-teki mengenai arah dukungan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya terang benderang.
Hal tersebut diketahui dari unggahan di media sosial facebook oleh calon gubernur nomor urut 1, Zulkieflimansyah pada Sabtu, (23/11/2024).
Pada video tersebut, tampak TGB tengah menyatakan keberpihakannya kepada salah satu calon gubernur di Pilkada NTB.
Melalui video berdurasi satu menit enam detik itu, TGB mengatakan telah mengikuti seluruh debat Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang dilaksanakan oleh KPUD Provinsi Nusa Tenggara Barat.
“Saya cermati dan saya lihat bahwa calon nomor dua, Doktor Zulkieflimansyah mampu menyampaikan pandangannya dengan tanpa memojokkan apalagi mempermalukan calon yang lain,” ungkap TGB pada video tersebut.
Dirinya melihat Zulkieflimansyah mampu mengapresiasi seluruh pihak yang telah ikut membangun Nusa Tenggara Barat.
“(Zul) Tidak merasa lebih hebat dibanding yang lain, tapi bersama-sama,” katanya.
Karakter mampu menghargai yang lain, mengapresiasi orang-orang yang telah berjasa, tidak mempermalukan orang yang berbeda pendapat, menurut TGB adalah karakter pemimpin yang sangat diperlukan.
“Saya pilih nomor dua, Doktor Zulkieflimansyah,” pungkas mantan Gubernur NTB dua periode itu.
Menyikapi hal itu, Sekretaris tim pemenangan Iqbal-Dinda Kabupaten Lombok Tengah, Sri Anom Putra Sanjaya mengatakan dukungan TGB tidak akan mampu memberikan efek signifikan pada tingkat perolehan suara Zul-Uhel.
“Menurut analisis saya dari perkembangan politik belakangan ini di NTB, TGB effect tidak berpengaruh besar pada penambahan suara,” katanya ketika dikonfirmasi Lensa Mandalika, Sabtu (23/11/2024).
Hal tersebut menurutnya bisa dilihat pada dukungan TGB ke Jokowi pada pilpres 2019 yang mendapatkan perolehan suara hanya di angka 23%.
“2024 juga dukung Ganjar tapi mentok di juru kunci,” bebernya.
Angka perolehan suara pada Pileg kemarin, kata Anom adalah angka maksimal yang bisa didapatkan karena dikatrol juga oleh loyalis perindo di NTB.
Keberpihakan TGB pada Zulkieflimansyah, lanjut Anom malah bisa menunjukkan rasa tidak percaya diri TGB bahwa Rohmi-Firin bisa menang pada kontensi ini.
“Diawali dengan keluar dari Perindo, sekarang menyatakan dukungan untuk Zul. Seolah-olah memberikan pertanda bahwa mendukung Rohmi-Firin adalah mendukung calon kalah,” ungkapnya.
“Jadi rumusnya sekarang bukan lagi saling lawan, tetapi nomor 3 melawan kolaborasi antara nomor 1 dan nomor 2,” cetusnya.
Dirinya mengaku tergelitik dengan alasan TGB hingga akhirnya melabuhkan dukungan kepada Zulkieflimansyah. Menurut Anom, saling memojokkan dengan lawan adalah hal yang biasa dalam sebuah perdebatan, apalagi dalam konteks mengadu pikiran dan gagasan sebagai calon pimpinan daerah.
“Tapi ternyata menurut TGB itu adalah hal yang sangat fundamental sehingga membuatnya tidak mendukung saudara kandungnya sendiri. Ya itu pilihannya, kami di Iqbal-Dinda optimis, keberadaan TGB malah semakin menguatkan posisi kami untuk menang,” pungkas Anom. (red/lm)
Keterangan foto: TGB dan Zulkieflimansyah bertemu Ganjar Pranowo (Foto: Antara)