Jemaah tabligh (JT) asal NTB yang telah mengikuti kegiatan Ijtimak JT Internasional di Gowa Sulawesi Selatan berangsur-angsur pulang melalui berbagai moda transportasi baik Laut dan Udara. Jumlah keseluruhan berdasarkan konfirmasi lensamandalika.com via telepon kepada salah satu jamaah yang waktu itu tengah berada di Makassar (22/3/2020) yakni sekitar 1000 orang.
Pantauan redaksi lensamandalika.com, kepulangan JT asal NTB tahap pertama sejak 24 Maret lalu melalui pelabuhan Lembar sekitar 300 jemaah dan melalui pelabuhan Bima sekitar 250 orang dan masih akan ada ratusan jemaah dalam waktu beberapa hari kedepan.
Dikutip dari Lombokpost, Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windia mengatakan, protokol pemeriksaan mereka cukup ketat karena pulang dari daerah terpapar covid-19. Sebelum kapal berlabuh mereka akan didatangi petugas kantor kesehatan pelabuhan (KKP) dan akan Dilakukan pemeriksaan di atas kapal dan baru diizinkan bersandar setelah semua penumpang diperiksa.
Meski pemerintah menyiapkan prosedur yang ketat dan seharusya dilaksanakan demi kebaikan bersama, banyak diantara jamaah tabligh yang dikarantina di Asrama Haji Mataram pulang secara diam-diam.
Dilansir dari suaralomboknews.com, saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Lombok Tengah merawat satu pasien yakni orang Orang Dalam Pantauan (ODP) di ruang isolasi Covid-19.
Diketahui warga Desa Kateng, Kecamatan Praya Barat berjenis kelamin laki-laki dengan umur 50 tahun tersebut merupakan salah satu Jemaah Tabligh asal NTB yang pulang dari Gowa, Sulawesi Selatan beberapa hari yang lalu.
Hal tersebut ditegaskan oleh Humas Tim Siaga Covid-19 RSUD Praya yang juga Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lombok Tengah, dr. Yudha Permana yang membenarkan penempatan pasien ODP tersebut di ruang isolasi sejak 25 Maret lalu.
“Sampai dengan saat ini, Ruang Isolasi RSUD Praya merawat 2 Pasien ODP dengan penyakit penyerta,” ungkapnya. (red/lensamandalika.com)