Mataram – Ramainya masyarakat yang beraktifitas tanpa menggunakan masker seperti yang diinstruksikan pemerintah disaat kian meluasnya penyebaran wabah corona membuat Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi merasa risau.

Kerisauan Kadis Kesehatan NTB tersebut diungkapkan oleh Gubernur NTB, DR. H. Zulkieflimansyah melalui timeline facebook pribadinya, yang langsung dibanjiri komentar oleh pengguna facebook lainnya.

Salah satu pengguna facebook bahkan memberikan komentar pada postingan Gubernur tersebut dengan mengatakan tidak perlu seorang Doktor kalau hanya sekedar mengimbau masyarakat menggunakan masker.

Baca Juga: Bantu Pemerintah Cegah Corona, Ini yang Dilakukan ITDC di Mandalika dan Nusa Dua

“Kemarin saat belum ada terkonfirmasi, rakyat minta lockdown. Atau yang masuk NTB dikarantina dulu 14 hari oleh pemerintah, boleh pulang kalau sudah negatif hasil swabnya. Tapi Bapak enggan dengar permintaan masyarakat. sekarang sudah 180 orang positif, baru kemudian anda kelabakan. Saya kira Bapak ada langkah jitu selain pakai masker, Kalau cuma bilang pakai masker gak perlu seorang doktor 🙏,” tulis facebooker tersebut mengomentari postingan Gubernur.

Pada timeline facebooknya, Gubernur Zul menceritakan bahwa di salah satu WA Grup yang Ia ikuti, Kepala Dinas Kesehatan menulis kerisauannya terkait banyaknya masyarakat yang beraktifitas di luar rumah tanpa menggunakan masker.

“Beliau risau sekali, Mudah-mudahan jadi perhatian kita semua,” ungkapnya.

Menurut Gubernur Zul, Kadis Kesehatan mengungkapkan catatan perjalanannya dari Mataram ke Praya sore kemarin, Sabtu (25/4/2020).

Baca Juga: Menu Tambahan Buka Puasa: Positif Covid-19 di NTB Naik Jadi 180 Kasus

“Ada dua poin penting yang disampaikan kadis Kesehatan kita,”tambahnya.

Pertama, Lalu lintas sore ramai, 70% pengendara motor dan orang yg lalu lalang tidak mengenakan masker. Sedangkan yang kedua, Pedagang takjil yang berjualan tidak seramai tahun lalu namun 80% tidak pakai masker.

“Mohon ini menjadi perhatian kita semua. Hari-hari ini kita fokus tracing kontak dan swab kluster gowa dan magetan,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Gubernur yang akrab disapa Bang Zul, Masih ada ratusan yang reaktif dan sedang diambil swab serta diperiksa, dengan kemungkinan 50% positif. Artinya minggu depan angka penderita NTB sudah naik di angka 200an.

Baca Juga: Perjalanan Panjang Pasien Covid-19: Berjuang Dapatkan Uji Swab, Positif, Hingga Akhirnya Sembuh

“Bila yang sehat dan masyarakat masih belum patuh dengan ketentuan yg ada, di akhir Mei angka tersebut bisa melonjak lebih tajam lagi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Gubernur Zul berharap agar mudah-mudahan klaster-klaster sumber Pandemik yang berhasil diidentifikasi tidak membuat masyarakat merasa cepat puas.

“Perjuangan kita masih panjang dan butuh kedisiplinan dan kesabaran kita semua,” tambahnya.

Lebih lanjut, Gubernur Zul kembali mengimbau kepada masyarakat untuk selalu pakai masker, jaga jarak dan menghindari kerumunan ketika melakukan aktifitas diluar rumah.

Baca Juga: Penerbangan Domestik Disetop Kemenhub, Rute Internasional Tetap Lancar di Bandara APII

“Ayo pakai Masker, Hindari kerumunan dan jaga jarak,” imbaunya.

“Mudah-mudahan dengan datangnya bulan Ramadhan, wabah ini segera berlalu,” tutupnya. (red/_dwr)