Lombok Barat – Imbauan pemerintah untuk melakukan social dan physical distancing serta menghindari kerumunan masa ketika semakin meluasnya wabah Corona di NTB dilanggar total oleh warga Bengkel-Lombok Barat (Lobar)

Warga Bengkel berdemo setelah shalat tarawih, Kamis malam (30/4/2020) dengan memadati jalan raya di depan Masjid Jami’ Saleh Hambali di Perempatan Bengkel lantaran tidak menerima imbauan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lobar terkait pelarangan Shalat jumát dan shalat tarawih dimasa Pandemi Covid-19.

Pasca diumumkan oleh petugas masjid pada malam tadi (30/4/2020) terkait imbauan MUI Cabang Lombok Barat tentang pelarangan shalat jumat dan shalat tarawih di Masjid saat mewabahnya corona, ratusan warga langsung berkumpul di jalan raya untuk menolak imbauan tersebut.

Dikutip dari Kicknews.today, Kepala Desa Bengkel Muhammad Idrus mengatakan bahwa warga setempat memang dari awal tidak pernah setuju untuk meniadakan shalat jumat dan shalat tarawih di Masjid meski saat ini tengah mewabah virus corona.

Mendengar imbauan tersebut, kata Idrus, warga langsung berkumpul memadati jalan raya perempatan Bengkel untuk berdemo guna melakuka penolakan terkait imbauan MUI Lobar itu.

Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Lombok Barat, Dr. Nazar Na’ami, M.Si angkat bicara terkait demo yang dilakukan oleh warga bengkel itu.

DR Nazar menilai imbauan MUI Lobar terkait pelarangan shalat jumat di Masjid dan diganti dengan shalat dzuhur di rumah masing-masing sudah sesuai dengan kaidah hukum agama, begitu juga dengan pelarangan shalat tarawih. Ia lebih lanjut meminta kepada pihak berwajib di Kabupaten Lobar untuk menelusuri aktor dibalik demo yang melibatkan ratusan warga hingga membuat kerumunan.

“Secara syar’i kita boleh tidak sholat jumat, bukan karena lalai namun saat ini kita tengah menghadapi pandemi Covid-19. Itu langkah untuk menghindari warga terpapar Corona,” jelasnya.

Imbauan MUI Lobar untuk meniadakan Sholat Jumat dan Sholat Tarawih berjamaah lanjut DR Nizar semata-mata demi kebaikan bersama warga Lobar agar terhindar dari virus corona.

Hingga hari ini (1/5/2020), jumlah penduduk Lombok Barat yang positif terpapar corona sebanyak 35 orang, 5 orang dinyatakan sembuh, dan 30 orang lainnya masih dalam perawatan. (Red/LM)