Jakarta [Lensamandalika.com] – Pemerintah Indonesia terus berupaya memperbanyak tes swab melalui metode PCR untuk mempercepat pemutusan penularan virus corona. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas lab dan reagen dari hari ke hari.

Namun kendalanya, laboratorium Biosafety Level (BSL) 2, yang diperuntukkan memeriksa spesimen jumlahnya terbatas. Teranyar, ada 89 lab yang digunakan.

Untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan, pemerintah mengisyaratkan penggunaan mesin Tes Cepat Molekuler (TCM), yang biasa digunakan untuk pemeriksaan Tuberkolosis (TB). Wacana ini diumumkan sejak 1 April.

Pada kasus TB, pemeriksaan TCM bisa menghasilkan akurasi 99 persen. Mesin TCM dapat memeriksa kuman pada dahak pasien untuk mengetahui apakah seseorang positif TB atau tidak.

Namun, pemanfaatan ini menemui kendala. Sebagian besar mesin TCM sudah tua, sehingga harus disetting dengan cartridge baru.

Oleh karena itulah, pemanfaatan mesin TCM untuk pemeriksaan pasien corona baru bisa terjadi hari ini. Sebab, sudah tiba 1.500 cartridge baru.

“Peningkatan kapasitas lab untuk deteksi keberadaan SARSCoV2 dengan manfaatkan mesin GenXpert (TCM) yang tersebar di seluruh Indonesia, sebelumnya hanya dipakai untuk deteksi kuman TB penyebab Tuberkulosis dimulai. Baru tiba sekitar 1500 cartridge,” ungkap peneliti FKM UI, Pandu Riono, dikutip dari kumparan, Minggu (3/5).

Pemanfaatan mesin TCM ini pertama kali digunakan untuk pemeriksaan spesimen pasien corona di RS Darurat Wisma Atlet.

“Langsung dimanfaatkan di Wisma Atlet. Informasi dari dr Imran Pambudi (Ka Subdit TB Kemenkes RI), penggunaan perdana cartridge TCM, dalam 4 jam telah berhasil melakukan 58 tes,” ungkap dia.

Pandu mengungkapkan, 1.500 cartridge ini diimpor dari Amerika Serikat.

Dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan Fakultas Kedokteran Andalas pada 2016 berjudul Nilai Diagnostik Metode “Real Time” PCR GeneXpert Pada Tuberkulosis Paru BTA Negatif, mesin TCM atau yang juga disebut GeneXpert MTB/RIF merupakan terobosan untuk mendiagnosis TB secara tepat.

Alat ini menargetkan antigen dari bakteri Mycobacterium tuberculosis, zat yang dibawa bakteri penyebab TB dan merangsang respons sistem kekebalan tubuh.

Pelacakan antigen dilakukan pada sediaan sampel dahak pasien yang kemudian diolah dengan ekstraksi deoxyribo nucleic acid (DNA) dalam cartridge sekali pakai. (red/LM)