Mataram – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau yang lebih dikenal dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) akhirnya memberikan klarifikasi mengenai beredarnya berita di berbagai situs berita online yang mengatakan Warga Negara Asing (WNA) asal India yang meninggal dunia pada Minggu malam (3/5/2020) di Illira Lite Hotel adalah Konsultan pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika.
Berdasarkan klarifikasi yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan ITDC, Miranti Nasti Rendranti kepada redaksi lensamandalika.com, Senin malam (4/5/2020), almarhum WNA asal India itu bekerja sebagai konsultan di PT INACON yang merupakan Konsultan Manajemen Proyek untuk rencana pembangunan infrastruktur pariwisata dasar non sirkuit di kawasan The Mandalika.
“Almarhum bukanlah Konsultan dalam pembangunan Sirkuit Mandalika atau kegiatan lainnya terkait persiapan MotoGP di The Mandalika,” Jelas Miranti.
Lebih lanjut, Miranti berharap agar media baik cetak maupun online turut memberikan dukungan dan bantuan serta ikut menjaga supaya persiapan MotoGP dapat berjalan dengan lancar sehingga event ini dapat menjadi motor utama kebangkitan pariwisata dan ekonomi NTB paska Pandemi.
Terkait meninggalnya almarhum, Miranti mewakili manajemen ITDC turut menyampaikan rasa belasungkawa atas musibah tersebut.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya Almarhum,” pungkasnya
Berdasarkan keterangan yang didapatkan oleh pihak Illira Lite Hotel dari tenaga medis di RSUD Praya, WNA Asal India atas nama Anil Kumarpanda berusia 55 tahun berjenis kelamin laki-laki diduga memiliki riwayat penyakit asam lambung karena aktif mengonsumsi obat dengan meminum alkohol sehingga kemungkinan terkena serangan jantung.
Mengenai rilis hasil pemeriksaan secara resmi dan tertulis, Menurut Manajemen Illira Lite Hotel, Pihak RSUD Praya harus menysesuaikan dengan SOP yang berlaku untuk melakukan tindakan lebih lanjut dengan melibatkan keluarga dan aparat kepolisian.
Hingga saat ini, Jenazah WNA asal India tersebut masih berada di Kamar Jenazah RSUD Praya, Kabupaten Lombok Tengah menunggu hasil pemeriksaan dan penyelidikan petugas. (red/LM)