Lombok Tengah – Virus corona benar-benar menjadi momok yang harus dan patut di waspadai bersama oleh segenap warga masyarakat di Provinsi NTB, terlebih setelah belakangan ini penambahan kasus positif kembali melambung tinggi.

Berdasarkan keterangan resmi yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (28/5) terdapat penambahan kasus positif corona sebanyak 28 orang yang satu diantaranya adalah pasien positif asal Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Pada press release yang disampaikan oleh H Lalu Gita, malam ini (28/5), pasien asal kecamatan Pujut tersebut terdata sebagai pasien nomor 564, an. Tn. LBNI, berjenis kelamin laki-laki, usia 25 tahun.

“Pasien nomor 564 adalah penduduk Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19 namun memiliki riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik,” terang H Lalu Gita melalui press releasenya malam ini.

Dari penuturan Kepala Desa (Kades) Sengkol, Satria Wijaya Sarap yang dikutip dari Suaralomboknews.com, Tn. LBNI bekerja sebagai tenaga medis (non-PNS) yang bekerja di Puskesmas Narmada, namun ada juga warga Desa Sengkol Lainnya yang mengatakan bahwa yang bersangkutan bekerja di Rumah Sakit Awet Muda (RSAM) Narmada.

Kades Sengkol menuturkan bahwa Tn. LBNI baru bekerja kurang lebih mulai satu bulan yang lalu dan setiap hari melakukan perjalanan pulang-pergi (PP) Sengkol-Narmada.

Tn. LBNI, lanjut Kades Sengkol sempat pulang ke rumahnya untuk mengikuti pemakaman salah satu anggota keluarganya yang meninggal dunia dan pada acara tersebut sempat berkumpul dengan banyak orang.

“Yang meninggal tersebut adalah Kepala Dusun (Kadus) Pampang dan juga masih ada ikatan kerabat dengan Tn. LBNI,” tutur Kades Sengkol dikutip dari suaralomboknews.com (28/5) malam.

Terakhir, lanjut Kades Sengkol, Tn. LBNI pernah pulang ketika malam dzikiran begawe nyiwaq (tahlilan di hari kesembilan, red) meninggalnya Kadus Pampang yakni sehari sebelum hari raya Idul Fitri.

Terkait dengan Hal tersebut, Ia (Kades Sengkol, red) mengaku telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lombok Tengah untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil guna menanggulangi penularan yang mungkin terjadi.

Lebih lanjut, Kades Sengkol berharap agar segera dilakukan rapid test terhadap orang tua, saudara, dan orang-orang yang pernah kontak erat dengan Tn. LBNI agar penularan virus tidak semakin meluas.

Kades Sengkol juga mengaku bahwa Tn. LBNI yang juga masih memiliki ikatan kekerabatan dengannya itu pernah bercerita bahwa Ia (Tn. LBNI, red) sempat membawa Pasien ke RSUP NTB yang memiliki Gejala Corona.

“saya sempat ingatkan untuk berhati – hati saja, karena dia juga masih ada hubungan keluarga dengan saya,” ungkapnya. (red/LM)