Daerah- Penolakan terkait Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja (Omnibus Law) masih bergulir dikalangan para aktifis rakyat dan mahasiswa se-Indonesia.

Pasca disahkan oleh DPR-RI, UU Cipta Lapangan Kerja banyak menerima kecaman oleh mahasiswa karena isi dan muatannya dianggap tidak mencerminkan kepentingan rakyat.

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram sebagai salah satu lokomotif gerakan Mahasiswa di NTB melakukan aksi teatrikal di perempatan BI Kota Mataram sore ini, Selasa (06/10)

Aksi ini dilakukan Bem Unram sebagai bentuk penolakan dan kecaman terhadap UU Cipta Lapangan Kerja yang menyengsarakan rakyat dengan lebih mengutamankan penguasa dan iklim investasi asing.

Kecaman kepada Dewan Perwakilan Rakyat melalui mosi tidak percaya juga disampaikan sebagai bentuk kekecewaan karena tidak bisa mengakomodir aspirasi dan kepentingan rakyat.

Menteri Koordinator Pergerakan dan Eksternal Bem Unram Meza Royadi dalam orasinya sore ini menyampaikan bahwa “UU Cipta Kerja tidak mencerminkan kepentingan rakyat, malah lebih banyak mengakomodir kepentingan investasi asing, bebas pajak penghasilan bagi pekerja asing itu berbanding terbalik dengan kondisi rakyat yang semakin tertindas”.(06/10)

Dalam orasinya Meza juga menegaskan tenaga kerja yang diatur dalam UU ini banyak merugikan mulai dari PHK sampai pesangon yang ditiadakan.

“Buruh dan tenaga kerja kecil semakin tertindas dengan adanya UU ini, setelah UU Minerba kini UU Cipta Kerja yang disahkan DPR, ini sudah membuktikan bahwa DPR adalah Dewan Pengkhianat Rakyat” pungkasnya. (06/10)

Aksi Serentak 8 Oktober

Mimbar bebas yang dilakukan sore ini oleh Bem Unram akan menjadi pembuka terkait agitasi masa pada aksi yang direncanakan pada hari kamis tanggal 8 oktober mendatang.

Aksi 8 Oktober mendatang yang akan dilakukan Bem Unram bertujuan untuk menyampaikan tuntutan mahasiswa kepada wakil rakyat terkait penolakan UU Cipta Kerja dan menegaskan mosi tidak percaya kepada DPR yang mengesahkan UU tersebut.

Ketika di konfirmasi oleh Tim Liputan Lensa Mandalika, Faksi selaku Sekjend Bem Unram mengungkapkan bahwa mahasiswa akan turun serentak se-Nasional pada tanggal tersebut.
“Kita akan turun serentak bersama seluruh mahasiswa di Nasional, sehingga aksi ini bertujuan untuk menghimpun semua aktivis dan masyarakat untuk kita kepung Kantor DPRD NTB”

Kepada Tim Liputan Lensa Mandalika Faksi juga menambahkan bahwa semua aktifis mahasiswa dan rakyat di NTB siap turun membersamai gerakan.

“Kami sudah melayangkan mosi tidak percaya, itu juga disampaikan oleh kawan-kawan yang lain, jadi kami bersepakat untuk turun bersama tanggal 8 oktober mendatang” pungksanya.

Selain sebagai pembuka aksi besar selanjutnya, mimbar bebas yang diselenggarakan hari ini juga sekaligus menjadi pencerdasan kepada masyarakat agar ikut peduli terhadap perkembangan isu politik sehingga tidak buta terhadap kebijakan-kebijakan yang nantinya disahkan oleh DPR dan Pemerintah. (Red/Letter A)