Lensamandalika.com – Musyawarah Daerah (Musda) Parta Golongan Karya (Golkar) yang semula akan dilaksanakan pada 4 s/d 5 Maret 2020 Harus di geser sampai pertengahan bulan Maret mendatang.
Surat arahan bertanggal 5/3/2020 tersebut menginstruksikan agar musda partai berlogo beringin tersebut harus dilaksanakan pada 15/3/2020 mendatang.
Surat yang ditandatangi oleh ketua umum partai Golkar, Airlangga Hartarto merupakan ralat atas surat sebelumnya yang dikirim oleh DPP kepada DPD Partai Golkar NTB bertanggal 29/2/2020.
Sebelumnya, partai koalisi pemerintah ini telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) pada 3-5 Desember 2019 lalu. Berdasarkan anggaran dasar partai pasal 40 ayat 2 huruf c menyatakan, Musyawarah daerah di tiap-tiap provinsi dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah munas.
Penggeseran agenda musda Partai Golkar Provinsi NTB ini tentu tidak menyalahi anggaran dasar karena secara tersirat boleh dilaksanakan selama bulan Maret 2020.
Beberapa kader disebut-sebut akan mencalonkan diri pada pemilihan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar NTB, diantaranya adalah H. Suhaili Fadil Tohir yang saat ini masih menduduki kursi Bupati Lombok Tengah, dan Sari Yuliati yang saat ini menjadi Anggota DPR RI dari dapil NTB 2.
Dikutip dari laman lombokpost, salah satu kader partai beringin Chris Parangan menilai Sari Yuliati (SY) berpotensi terpilih secara aklamasi pada Musda X Golkar NTB.
Dia mengatakan sudah memperoleh informasi dari DPP Partai Golkar jika SY sudah mendapat restu dari pimpinan DPP untuk menahkodai Partai Golkar NTB.
“Saya sudah dapat bocoran dari ring satu ketum airlangga bahwa SY ternyata sudah mendapat restu lisan untuk menjadi ujung tombak baru Golkar NTB dengan proses aklamasi,” klaimnya.
Menilik struktur kepengurusan Partai Golkar hasil Munas X di Jakarta, SY merupakan satu-satunya perwakilan NTB yang mengemban jabatan tertinggi di kenpengurusan Pusat yakni sebagai Wakil Bendahara Umum.
“Melihat tren Ketua DPD Golkar NTB pada sebelum-sebelumnya, dia yang dekat dengan kepengurusan pusat lah yang kemungkinan akan lebih di prioritaskan. Kita tau bersama sebentar lagi kursi Bupati Lombok Tengah akan segera ditinggal oleh H. Suhaili, besar kemungkinan Kursi DPD Golkar NTB juga akan dia tinggalkan,” ungkap salah satu kader Golkar yang identitasnya tidak mau di publikasikan.
“Saya mendapat sinyal kalau penundaan Musda ini, salah satunya karena lobi-lobi SY,” lanjutnya.
Jika SY betul telah mendapatkan restu Airlangga, tentu akan memberikan nuansa baru bagi DPD Golkar NTB, mengingat sebelum-sebelumnya tidak pernah di pimpin oleh kaum perempuan. Kedewasaan Partai Golkar dalam berpolitik tentu tidak akan menghalangi siapapun kader partainya untuk mendapatkan pengalaman yang lebih menantang.
Meski banyak analisis yang menyatakan tentang akan naiknya SY sebagai Ketua DPD Golkar NTB, tentu manuver H. Suhaili patut kita nantikan, apakah dia akan bertahan atau tergantikan. (Red/RAW)