Lensamandalika.com – Bertepatan dengan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), (26/5) kemarin, masyarakat desa kawo menggelar kampanye anti narkoba sebagai bentuk keprihatinan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial ekonomi, serta kemanan dan kedamaian dunia.
Acara kampanye tersebut di support juga oleh Ikatan Apoteker Lombok Tengah, pemerintah desa kawo, dan tak ketinggalan organisasi kepemudaan di desa kawo seperti rumah belajar Pacu Pasu, Berugak Bace, KTI Kembang Komak, dan Bhabinkamtibmas desa kawo.
Ketua organisasi Rumah Belajar Pacu Pasu Desa Kawo, Hairul mengatakan bahwa pemuda sebagai tonggak harapan bangsa harus tampil di depan guna memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Katakan tudak pada narkoba,” tegasnya.
Kepala Desa Kawo, Tandar juga menyoroti rentannya generasi X, Y, Z terpapar penyalahgunaan narkoba.
“Yang menjadi target utama kita adalah anak-anak, terutama generasi X, Y, Z karena generasi ini pada tahun 2035-2040 mendatang akan menjadi generasi yang dianggap bonus demografi, masyarakat yang berproduktif akan lebih banyak dibandingkan tidak produktif,” ungkapnya.
Adapun Bhabinkamtibmas Desa Kawo, Bripka Sumarlin membeberkan jenis narkotika yang ditemukan oleh BNN di Desa Kawo Paling banyak adalah ganja, sabu-sabu, dan tembakau sintetis gorila.
“Penggunaan narkotika ini ditengarai karena banyak anak muda yang salah pergaulan,” jelasnya.
Ikatan Apoteker Lombok Tengah yang diwakili oleh Asgar Purnama menyampaikan bahwa, trend penggunaan narkoba pada awalnya hanya coba-coba, kemudian kecanduan.
“Yang menjadi faktor penting adalah faktor lingkungan, biasanya kalau anak-anak punya kelompok kalau tidak masuk dalam kebiasaan itu dianggap tidak keren. Nah ini yang perlu kita pahamkan mereka bahwa merusak kesehatan bukan untuk di coba-coba, kesehatan itu untuk dijaga, maka dengan kampanye anti Narkoba ini mudahan para pemuda sadar akan bahaya narkoba,” ujarnya. (red/LM)