Lensa daerah – Sebelumnya, redaksi lensamandalika.com, pernah memberitakan terkait ambruknya ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Tanak Awu, Desa Pengempur dengan Desa Tumpak ini. Menurut penuturan warga setempat, jalan ini sudah 2 tahun tak terurus dari awalnya hanya rusak ringan kemudian lubang amblasnya terus membesar hingga hari ini (12/3/2020) terputus total.

Selengkapnya: Aduan Soal Jalan Tak Digubris Pemkab Lombok Tengah, Warga Tumpak Geram

Berdasarkan penelusuran tim redaksi lensamandalika.com, jalan kabupaten yang juga menjadi alternatif menuju beberapa destinasi wisata seperti Pantai Mawun, Areguling, Lancing dan pantai-pantai lain di sekitarnya itu terputus total, sama sekali tidak bisa di lewati oleh kendaraan. Lubang amblasnya juga semakin besar.

Kondisi Terkini Ruas Jalan Kabupaten di Desa Tumpak, Putus Total

Jalan yang terletak di Dusun Bongak, Desa Tumpak ini merupakan satu-satunya akses penghubung dengan desa-desa di sekitarnya seperti Desa Pengembur dan Desa Tanak Awu.

Warga setempat menempatkan batang pohon hanya sekedar menjadi alternatif agar bisa berpindah ke jalan disebelahnya. Sebagai rambu-rambu bagi pengguna jalan yang belum mengetahui amblasnya jalan ini, warga setempat menaruh kayu dan batang-batang pohon di tengah jalan. Hujan lebat siang tadi yang berlangsung lama menjadi penyebab terputusnya jalan kabupaten ini.

Warga Setempat menggunakan sebatang kayu untuk menyebrang

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, tokoh pemuda Desa Tumpak, Mawardi mengeluhkan lambannya Pemerintah Kabupaten yang membiarkan jalan ini tanpa perbaikan hingga akhirnya terputus total.

“Saya sangat menyayangkan jalan ini sampai terputuspun belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Sudah sempat kami timbun beberapa hari yang lalu sampai menghabiskan sepuluh (10) dam truck tanah urugan, tapi tidak ada artinya karena habis tergerus air yang disebabkan oleh hujan lebat lebih dari satu jam,” tuturnya.

Jalan ini merupakan akses penghubung untuk menuju Desa Pengembur, Desa Tanak Awu dan sebaliknya

Dia mengultimatum pemerintah Kabupaten Lombok Tengah agar segera mengambil tindakan. Menurutnya, Dinas PU Lombok Tengah sempat mengeluarkan statemen melalui media cetak bahwa akan dilakukan perbaikan pada bulan April mendatang, tetapi statemen tersebut sebelum putus totalnya ruas jalan kabupaten ini.

“Kalau harus menunggu bulan april akan menjadi lama sekali, ditambah waktu pengerjaannya yang mungkin akan berjalan dua minggu sampai satu bulan. Warga disini sudah dekat musim panen, lumpuhnya jalan ini akan semakin memperlambat aktifitas kami, proses belajar mengajar di sekolah-sekolah yang ada di tumpak dan prabu pasti terganggu karena guru-guru banyak yang melewati jalan ini,” terangnya.

Warga setempat menaruh batang-batang pohon sebagai rambu-rambu bagi pengguna jalan lain

“Kalau saja pemerintah mau berkomunikasi dengan warga, tanpa menunggu bulan aprilpun kami akan memperbaiki dengan dana swadaya. Nanti di bulan april setelah dana keluar, pemerintah bisa mengganti dana tersebut sesuai dengan yang kami habiskan,” tandasnya.

“Kami tidak bisa tinggal diam kalau pemerintah lama mengambil tindakan, ini butuh penanganan dengan cepat dan segera,” tutupnya. (_dwr)