Lensamandalika.com – Ajang balapan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) yang seharusnya digelar Minggu (14/11) mulai pukul 12.00 untuk race pertama dan 16.00 untuk race kedua harus dibatalkan, diduga lantaran kurangnya tenaga marshal yang bertugas di Sirkuit Mandalika.

Forum Silaturrahim Mahasiswa Pemuda Lombok Tengah (Formula) mengecam sikap promotor yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA) terhadap para Petugas Marshal dalam gelaran IATC. Presiden Formula, Radian Hasan kepada Lensa Mandalika, Senin (15/11) mengatakan pembatalan IATC adalah bentuk dari kesalahan dan ketidak profesionalan MGPA, bukan semata-mata kesalahan Petugas Marshal.

“Menyalahkan Marshal adalah bentuk diskriminasi. Petugas Marshal memang sudah direkrut jauh-jauh hari, namun seleksi tahap akhir 2 hari sebelum IATC digelar, bagaimana mereka bisa maksimal,” tegasnya.

Petugas Marshal, kata Radian langsung disuruh untuk bertugas walaupun kekurangan pengalaman dan pengetahuan. Menurutnya, MGPA lalai merekrut tenaga Marshal yang harusnya diberikan pelatihan sejak lama namun diundur-undur sehingga akhirnya ada celah untuk menyalahkan marshal ketika balapan dibatalkan.

“Seleksi tahap akhir dilaksanakan hari Kamis (11/11), kemudian hari Jumat pengenalan terkait tugas-tugas Marshal, lalu Sabtu Minggunya langsung bertugas di IATC, ini kan ibarat bayi baru lahir langsung disuruh lari,” tegasnya.

Dirinya heran jika MGPA mengatakan gagalnya balapan IATC karena kurangnya tenaga Marshal, padahal pada hari kami lalu banyak calon petugas marshal yang ditolak.

“Sekarang kok bisa dikatakan jumlahnya kurang, kenapa kemarin tidak diterima sebanyak-banyaknya untuk cadangan, karena tidak menutup kemungkinan ada yang berhalangan,” katanya.

“Parahnya lagi, dari cerita yang kami dapatkan dari petugas Marshal, mereka hanya dikasih makan sekali padahal bertugas seharian, ditambah lagi uang transport dan gajinya pun belum ada ketentuan,” kesalnya.

Pihaknya meyakini bahwa kebobrokan penyelenggaraan IATC di sirkuit mandalika adalah permasalahan di Internal MGPA yang terkesan melempar batu sembunyi tangan dan menyalahkan petugas Marshal yang notabene masyarakat lokal.

“Ini jelas-jelas Diskriminasi, kami sangat mengecam dengan apa yang telah terjadi hari ini di Mandalika terhadap teman-teman petugas Marshal. Dan kami menuntut MGPA meminta maaf kepada para petugas Marshal dan segera melatihnya Kembali sebelum WSBK Minggu Depan,” tuntutnya.

Selain itu, dirinya juga menuntut agar Direktur ITDC dan Diretur MGPA segera dipecat karena terang-terangan tidak mampu bertanggung jawab terhadap ajang Bergensi di Sirkuit Mandalika.

“Kami dari FORMULA bersama dengan pemuda dan mahasiswa serta mengajak para petugas Marshal untuk melakukan aksi besar-besaran apabila apa yang kami tuntut tidak di indahkan,” pungkasnya. (red/for)