Lensamandalika.com – Ajang balapan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) yang seharusnya digelar Minggu (14/11) mulai pukul 12.00 untuk race pertama dan 16.00 untuk race kedua harus dibatalkan lantaran kurangnya tenaga marshal yang bertugas di Sirkuit Mandalika.
Penelusuran redaksi Lensa Mandalika, kurangnya tenaga marshal akibat puluhan dari mereka mogok dan tidak hadir saat balapan IATC hendak berlangsung. Awalnya balapan akan dilaksanakan dan pembalap terah bersiap di garis start, namun karena kurangnya tenaga marshall, para pembalap akhirnya kembali masuk ke garasi masing-masing.
“Tertundanya race IATC kemarin tentu mengecewakan kita yang sudah kadung berada di tengah-tengah arena. Tapi demi keselamatan pembalap, race IATC di tunda minggu depan bersamaan dengan penyelenggaraan WSBK,” terang Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Dikatakannya, masukan-masukan yang datang dari Para Marshal, kesalahan ternyata bukan semata pada mereka tapi juga pada penyelenggara kegiatan. Penyelenggara kegiatan balapan tersebut tentu adalah Mandalika Grand Prix Asscociation.
Persiapan yang terbatas dan Komunikasi yang baik dengan penyelenggara, kata Bang Zul di anggap sebagai salah satu masalah utama.
“Para Marshal ini adalah putra-putra daerah kita yg sebenarnya bersemangat untk mensukseskan acara kita ini,” imbuhnya.
Menurut Bang Zul, kesediaan mereka untuk menjadi Marshal bukan karena pertimbangan-pertimbangan finansial tapi semata karena ingin berkontribusi dan membuat sejarah di tempat sendiri.
“Ada rasa bangga dapat mengambil bagian di event yg luar biasa ini,” ungkapnya.
Terkait miskomunikasi tersebut, dirinya berjanji untuk menjadi jembatan komunikasi antara para Marshal dengan MGPA sehingga kesalahpahaman bisa di luruskan dan perbaikan-perbaikan bisa dilakukan untuk ajang utamanya yaitu WSBK dan MotoGP.
“Kalau masih ada kekurangan-kekurangan dan ketidaksempurnaan adalah sesuatu hal yang wajar. Ini hal baru buat kita dan daerah kita,” kata Gubernur.
“Sebagaimana sering saya katakan, Perjalanan panjang selalu harus dimulai dengan langkah pertama. Memberdayakan masyarakat lokal untuk berpartisipasi sebagai Marshal adalah langkah awal yang sudah sangat tepat. Kalau masih ada yg kurang-kurang manusiawilah. Ayo terus saling memperbaiki untuk menempuh perjalanan panjang ke depan secara lebih baik,” pungkasnya. (red/lm)