Lensamandalika.com – Meski memiliki landscape yang bagus dan pas untuk menggelar balapan Motorcross, pulau sumbawa terkendala untuk menjadi tuan rumah gelaran dunia MXGP 2022 lantaran kapasitas bandar udara (Bandara).

Penentuan lokasi yang mengharuskan gelaran MXGP 2022 di sekitar Mandalika diambil berkaitan dengan transportasi udara untuk pengiriman motor dan peralatan balap lainnya. Sejumlah barang itu nantinya akan diangkut pesawat berbadan lebar Boeing 777 yang hanya mampu mendarat di Bandara Internasional Lombok (BIL).

Sebelumnya Gubernur NTB, DR H Zulkieflimansyah mengajukan beberapa alternatif lokasi sirkuit MXGP . Pertama di pulau Moyo, dan kedua di Tambora yang masih sama-sama berada di Pulau Sumbawa. Dua lokasi alternatif ini dianggap sangat cocok dari segi landscape untuk sirkuit MXGP.

Akan tetapi dua lokasi itu dipastikan bakal sulit menggelar ajang balap motocross. Pasalnya, pihak-pihak yang memiliki wewenang mengharuskan MXGP berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

”Tidak perlu bikin sirkuit, tinggal buka hutan, jumping-jumping. Supaya adil, tapi keinginan pihak penyelenggara, harus berdekatan dengan KEK Mandalika,” ujarnya.

Hal itu dilakukan karena nantinya akan memberikan kemudahan terkait bea cukai dan lainnya. Selain itu, ia ingin memastikan siapa penyelenggaranya, karena hal ini berkaitan dengan uang yang harus dibayarkan.

”Tidak sedikit. Ini Rp 100 miliaran sekali balapan yang dibayar pemerintah. WSBK kemarin membayar Rp 49 miliar. Tapi country branding itu dihitung-hitung lebih besar,” katanya.

MXGP adalah event balap motocross paling elit di dunia. Sama seperti MotoGP, event ini juga berada di bawah FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme). Seri dunia motocross ini sudah berusia cukup tua, pertama digelar pada 1957 silam. Sebagai pembanding, balapan pertama MotoGP dihelat delapan tahun sebelumnya.