Seiring dengan datangny puncak musim penghujan di berbagai wilayah di seluruh Indonesia menyebabkan semakin meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Nyamuk Aides Aegypti sebagai penyebab datangnya penyakit ini, berkembang biak semakin pesat di musim penghujan seperti sekarang ini.
Bahkan, Sejumlah daerah di Indonesia menggolongkan kasus DBD ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Dilansir dari Kompas, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers yang digelar di Kemenkes mengatakan, Jumlah kasus DBD per 11 Maret 2020 tercatat sebanyak 17.820 kasus.
Hingga Rabu (11/3) tercatat 34 pasien DBD dari seluruh wilayah Indonesia meninggal dunia. Jumlah kasus DBD yang menyentuh angka 17.820, juga termasuk kasus DBD yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Siti mengatakan, Penularan DBD yang sangat cepat menyebabkan semakin meningkatnya kasus yang tercatat. Menurutnya, DBD juga berpotensi menjadi wabah dan kejadian luar biasa lantaran penularannya yang sangat cepat dan terjadi dengan terus menerus.
Empat Provinsi di Indonesia dengan kasus kematian tertinggi akibat DBD adalah Jawa Barat (15 kematian), Jawa Timur (13 kematian), Lampung (11 kematian), dan Jawa Tengah (4 kematian).
Kementerian Kesehatan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan setempat. Kami sudah ingatkan daerah sebelum memasuki masa DBD untuk memastikan dinas kesehatan memiliki logistik yang mencukupi mulai dari ketersediaan larvasida, insektisida, persiapan RS, termasuk cairan infus dan juga jarum infus,” tuturnya.
Urutan Penularan DBD Tertinggi Provinsi:
1. Lampung (3.423 kasus)
2. NTT (2.711 kasus)
3. Jawa Timur
4. Jawa Barat (1.420 kasus)
5. Jambi (703 kasus)
6. Jawa Tengah (648 kasus)
7. Riau (602 kasus)
8. Sumatera Selatan (593 kasus)
9. DKI Jakarta (583 kasus)
10. NTB (558 kasus)
Untuk Kabupaten/Kota:
1. Kabupaten Sikka (1.216 kasus)
2. Kabupaten Lampung Selatan (664 kasus)
3. Kabupaten Pringsewu (591 kasus)
4. Kabupaten Lampung Tengah (490 kasus)
5. Kabupaten Lampung Timur (378 kasus)
6. Lampung Utara (270 kasus)
7. Kota Bandar Lampung (270 kasus)
8. Kabupaten Belitung (256 kasus)
9. Kota Bandung (218 kasus)
10. Malang (218 kasus)
(Red/Lensamandalika.com)