Ajang lomba balap sepeda jalan raya (road bike) skala internasional yang akan dihadiri sedikitnya 1.300 peserta dari 18 negara bertajuk L’Etape Indonesia by Tour de France yang akan diselengarakan oleh salah satu Promotor Olahraga Asal Indonesia, Rocca Sport dikabarkan resmi di tunda ke musim panas nanti, sekitar minggu kedua, Agustus 2020.

Gelaran yang mulanya akan berlangsung pada 4-6 April dan mengambil tempat di sekitar area Sirkuit MotoGP Mandalika ini ditunda lantaran semakin merebaknya wabah Covid-19 atau yang lebih banyak dkenal dengan sebutan Virus Corona.

Pengumuman Resmi yang dikeluarkan oleh Rocca Sport tentang penundaan Event L’Etape Indonesia TOur de France di Lombok

Panitia yang sudah jauh-jauh hari melakukan blocking kamar hotel di kawasan Mandalika baru-baru ini menghubungi pihak hotel melalui surat elektronik (E-Mail) dan telepon mengenai rencana penundaan gelaran internasional tersebut

Panitia juga belum bisa memastikan penundaan ini apakah akan tepat waktu sesuai rencana di tanggal 8-10 Agustus 2020 atau tidak, megingat sebaran virus mematikan ini terus meluas.

“Kita berharap lekas membaik dan semua kembali normal saja dulu, harap Palupi, Person In charge (PIC) event L’ETAPE Indonesia.

Ketua Mandalika Hotel Association (MHA), Syamsul Bahri, S.Adm, yang juga General Manager JM Hotel Kuta Mandalika saat dikonfirmasi oleh reporter lensamandalika.com membenarkan penundaan kegiatan ini.

“Dengan berat hati, salah satu event Internasional ini ditunda ke bulan Agustus, padahal seluruh hotel di Mandalika sudah berharap fully booked selama sepekan. Jauh-jauh hari panitia sudah blok kamar dan sudah membayar uang muka,” terangnya.

Menurutnya, hal ini sangat memukul industri pariwisata yang sebelumnya memiliki harapan besar pada kegiatan ini.

“Kita sudah blok kamar, menolak tamu lain, namun tiba-tiba disebabkan semakin meluasnya dampak penyebaran wabah Corona, event ini dengan sangat terpaksa harus digeser,” lanjutnya.

Sebagai bentuk support, MHA memberikan kelonggaran dengan tidak mengenakan kenaikan harga (high season surcharge) meskipun Agustus sudah termasuk musim ramai sejak bulan Juli.

“Biasanya kenaikan harga berkisar 30% keatas di musim ramai, namun berdasarkan kesepakatan seluruh anggota MHA yang rata-rata semuanya sudah di booking penuh, kami sepakat memberikan harga yang sama dengan bookingan awal sebagai bentuk dukungan dan upaya menjadi tuan rumah yang baik,” terang pria yang akrab dipanggil kak tuan samsul ini.

Hal senada juga disampaikan oleh Humas MHA, Rata Wijaya, “Event Perdana di Indonesia ini sangat kita harapkan dapat berjalan baik, kontraknya selama 3 tahun sudah ditanda tangani dan akan terus berlanjut setiap tahunnya. Akan sangat banyak memberikan stimulus pada lini-lini lain termasuk memperkenalkan Mandalika Lombok lebih luas lagi,” jelasnya

“Walau bagaimanapun, keselamatan dan kenyamanan tamu menjadi hal utama disamping business dan profit oriented,” tutupnya. (RAW)