Italia menjadi negara yang paling parah dilanda virus Corona (COVID-19) di dunia. Lebih lebih dari 10.000 warganya meninggal dunia gegara Corona meskipun telah lockdown selama 16 hari.

Seperti dilansir kantor berita AFP pada Minggu (29/3/2020) kematian baru sebanyak 889 kasus yang dilaporkan oleh Dinas Perlindungan Sipil terjadi sehari setelah negara yang berpenduduk 60 juta itu mencatat 969 kematian pada hari Jumat (27/3), jumlah korban nasional tertinggi sejak virus COVID-19 muncul akhir tahun lalu.

Italia sekarang tampaknya akan memperpanjang penutupan bisnisnya yang melemahkan ekonomi dan larangan pertemuan publik melewati batas waktu 3 April.

Baca juga:  Stress oleh Paparan Corona, Menteri Keuangan Jerman Pilih Bunuh Diri

“Apakah sudah waktunya untuk membuka kembali negara ini? Saya pikir kita harus memikirkannya dengan sangat hati-hati,” kata Kepala Dinas Perlindungan Sipil, Angelo Borrelli kepada wartawan.

“Negara ini macet dan kita harus mempertahankan jumlah aktivitas sesedikit mungkin untuk memastikan kelangsungan hidup semua,” sebutnya.

Orang Italia mulai berharap bahwa bencana terburuk mereka dalam beberapa generasi mereda setelah peningkatan angka kematian harian mulai melambat pada Minggu (22/3).

Baca juga:  Tanpa Lockdown, Korsel Tetap Berikan Insentif 13 Juta per Keluarga

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan kepada warganya untuk siap menghabiskan lebih banyak waktu terkurung di rumah.

“Jika seseorang masuk akal, seseorang tidak dapat membayangkan kembali dengan cepat ke kehidupan normal,” kata Conte. (red/LM)

Sumber: Detik