Mataram – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram memperketat tujuh titik pintu masuk menuju kota tersebut sebagai ikhtiar lanjutan untuk memutus rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah Kota Mataram.
Tujuh titik pintu masuk yang akan dijaga ketat dengan melibatkan pemeriksaan oleh tenaga medis, TNI dan Kepolisian itu berada di wilayah Gerimax, Bengkel, Dasan Cermen, Rembiga, monumen Tembolak, dan pintuk masuk Kebon Roek.

Alih-alih memutus rantai penyebaran virus corona, pemeriksaan tersebut justru menimbulkan kerumunan masa lantaran menunggu pemeriksaan secara bergantian oleh petugas.
Pemeriksaan tersebut dikeluhkan oleh pengguna jalan, karena lebih berpotensi memperbanyak sebaran corona karena pengendara memadati jalan raya menunggu pemeriksaan petugas.

Petugas juga terlihat kewalahan karena harus memeriksa ratusan pengendara dari berbagai wilayah di Pulau Lombok yang hendak memasuki Kota Mataram.
Hal itu tak ayal menjadi perhatian Netizen di media sosial facebook. Dalam statusnya, Netizen tersebut meminta Petugas untuk membubarkan kerumunan masa tersebut.
“Mana BPBD, tolong masyarakat yang berkumpul ini dibubarkan saja, ini berbahaya untuk penularan corona karena terjadi kontak langsung,” tulisnya melalui facebook. (Red/_dwr)
- MTQ Desa Prabu 2025 Sukses Digelar, 100 Lebih Peserta Tampil di Berbagai Lomba
- Warga Kawo-Pujut Ditemukan Tewas di Sawah, Diduga Jadi Korban Pembunuhan
- NTB Sudah Mendunia, SWIM Kritik Konsep Pariwisata Pemprov yang Dinilai Kuno
- Kemeras Dese: Inisiatif Ketahanan Pangan Berbasis Infaq Petani di Desa Darmaji
- UAS Akan Hadiri Tabligh Akbar di Masjid Jami’ At-Taqwa Kawo-Pujut, ini Jadwal Lengkapnya