Lensamandalika.com – Pemerintah Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, menyelenggarakan Musyawarah Desa untuk menyampaikan laporan tahunan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Sejati tahun 2024.
Acara tersebut berlangsung di Aula Desa Sukarara pada Senin (24/2/2025) dan dihadiri oleh segenap perangkat desa, Ketua dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua lembaga-lembaga desa, hingga perwakilan masyarakat. Turut hadir Camat Jonggat, Hj. Lale Anys Fajriani, AP., M.Si.
Dalam laporan tahunannya, BUMDes Karya Sejati mengungkapkan pencapaian positif dari berbagai unit usaha yang dijalankan. Selama setahun terakhir, BUMDes Karya Sejati berhasil mengembangkan Usaha Simpan Pinjam (SPP), Unit Perdagangan Barang dan bahan baku Kerajinan Tenun, Unit Perdagangan Barang Eceran Pupuk dan Obat-obatan Pertanian, serta Unit Perjalanan Agen lainnya.
Usaha Simpan Pinjam Menjadi Andalan
Unit Usaha Simpan Pinjam (SPP) menjadi kontributor utama dalam peningkatan laba dan aset BUMDes Karya Sejati. Saat ini, SPP memiliki 628 nasabah yang terbagi dalam kategori lancar, diragukan, dan macet. Meski terdapat sejumlah nasabah macet, jumlah transaksi dan realisasi tetap menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didukung oleh sistem digital yang diterapkan dalam pengelolaan usaha, sehingga efektivitas dan efisiensi operasional lebih terjamin.
Direktur BUMDes Karya Sejati, Deddy Karci, mengungkapkan bahwa capaian ini tidak lepas dari kerja keras seluruh tim dan dukungan masyarakat.
“Kami sangat bersyukur atas perkembangan positif yang telah kami raih. Penggunaan sistem digital telah membantu kami dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan usaha,” ujarnya.
Deddy juga menyebutkan bahwa meski unit usaha lainnya tidak memberikan keuntungan sebesar SPP, kontribusi terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes) tetap meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami akan terus berinovasi dan memperluas jaringan agar seluruh unit usaha bisa memberikan kontribusi yang optimal,” tambahnya.
Peningkatan PADes dan Kontribusi Sosial
BUMDes Karya Sejati berhasil menyumbangkan PADes sebesar Rp 61.190.200 pada tahun 2024, yang merupakan kontribusi terbesar sepanjang sejarah berdirinya BUMDes ini. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, PADes yang disumbangkan menunjukkan tren positif, yaitu Rp 32.706.300 (2021), Rp 50.106.100 (2022), dan Rp 56.836.200 (2023).
Total laba bersih yang berhasil di raih tahun ini mencapai Rp 152.975.500. Berdasarkan Peraturan Desa Nomor 11 Tahun 2021, laba tersebut dialokasikan dengan rincian sebagai PADes: Rp 61.190.200 (40%), Penambahan Modal BUMDes: Rp 84.136.600 (55%), Dana Sosial: Rp 7.648.700 (5%)
Mandiri Tanpa Suntikan Modal Pemerintah Desa
Sejak tahun 2021, BUMDes Karya Sejati tidak lagi menerima suntikan modal dari Pemerintah Desa. Namun demikian, BUMDes ini tetap mampu berkembang dengan mengelola simpanan wajib dan tabungan deposito masyarakat setempat, yang kini mencapai total Rp 1.852.971.300.
“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan usaha secara mandiri dan profesional. Dukungan masyarakat sangat berarti bagi kami dalam menjaga kepercayaan dan keberlanjutan usaha,” kata Deddy Karci.
Apresiasi dan Saran Konstruktif dari Kepala Desa
Kepala Desa Sukarara, H. Saman Budi, mengapresiasi capaian BUMDes Karya Sejati yang terus menunjukkan perkembangan positif.
“Kami sangat bangga dengan kinerja BUMDes Karya Sejati. Kontribusinya terhadap PADes sangat signifikan dan saya yakin bisa menjadi contoh yang baik bagi Bumdes-bumdes lainnya di Lombok Tengah,” ujarnya.
Namun, H. Saman Budi juga memberikan saran konstruktif agar BUMDes Karya Sejati tidak hanya fokus pada pengembangan unit usaha yang sudah ada, tetapi juga mulai mengeksplorasi potensi usaha baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Kami berharap BUMDes Karya Sejati terus melakukan inovasi dan diversifikasi usaha. Misalnya, mengembangkan sektor pariwisata lokal atau mengoptimalkan potensi produk kerajinan agar memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar yang lebih luas,” kata H. Saman Budi.
Ia juga menekankan pentingnya memperkuat manajemen risiko terutama pada Usaha Simpan Pinjam (SPP), mengingat adanya nasabah dengan kategori diragukan dan macet. “Pengelolaan risiko harus diperkuat agar tidak mengganggu likuiditas dan kesehatan keuangan BUMDes,” tambahnya.
Musyawarah Desa ini menjadi momentum evaluasi dan perencanaan strategis untuk menghadapi tantangan ke depan. Camat Jonggat, Hj. Lale Anys Fajriani, AP., M.Si., dalam sambutannya juga memberikan apresiasi kepada BUMDes Karya Sejati yang mampu mandiri tanpa bantuan modal dari pemerintah desa.
Dengan pencapaian yang membanggakan ini, BUMDes Karya Sejati diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi perekonomian Desa Sukarara dan kesejahteraan masyarakat setempat. (eds)