Nasional – Meskipun di tengah pandemi virus corona, pemerintah sepertinya tetap akan merealisasikan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
Setelah sebelumnya master plan ibu kota itu diketahui telah mencatatkan tender senilai Rp 85 miliar di LKPP, hari ini giliran Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang memberi tanda proyek tersebut terus berlanjut.
Dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Luhut menyinggung terkait skema kerja sama terkait pendanaan dari Uni Emirat Arab (UEA) yang akan tetap dijajaki.
Baca Juga: Stafsus Milenial Jokowi, Belva Devara Mengundurkan Diri
Luhut baru saja berkomunikasi dengan Menteri Energi UEA, Suhail Al Mazrouei, yang menyampaikan bahwa putra mahkota UEA Sheikh Mohammed Bin Zayed menanyakan kelanjutan pembangunan IKN.
“Saya malah baru ditelepon Menteri Suhail dari Abu Dhabi tiga hari lalu, dia menanyakan lagi. Dia bilang ‘Mr Luhut ini ibu kota baru bagaimana? Sovereign Wealth Fund kita jalan enggak gitu,” ujar Luhut dalam rapat virtual, Selasa (21/4).
Luhut lantas memastikan rencana pemindahan ibu kota baru bakal tetap dilanjutkan. Sebab menurut dia, alternatif pendanaan harus tetap disiapkan lantaran dibutuhkan juga untuk pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Merosot, Luhut Ogah Turunkan Harga BBM
“Saya bilang jalan saja, karena Sovereign Wealth Fund itu bukan hanya untuk ibu kota saja, tapi untuk infrastruktur tempatnya Pak Basuki,” ujar purnawirawan jenderal TNI itu.
Kendati begitu, Luhut juga menyatakan saat ini pemerintah masih berfokus untuk menangani dampak dari merebaknya COVID-19.
“Ya hanya saya bilang ke dia kami masih konsentrasi penuh ke covid-19, nah dia bilang ‘saya setuju tetapi kan kita harus berbicara’. Karena setelah COVID-19 ini akan terjadi nanti perubahan perubahan struktur bagaimana berbisnis nanti di dunia ini,” pungkas Luhut. (Red/Letter A)