Jakarta – Mantan Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan, melihat, sektor pariwisata sebenarnya yang harus menjadi perhatian pemerintah untuk segera dibangkitkan. Dengan sektor ini, menurutnya Indonesia akan mampu lebih cepat berbicara banyak di dunia internasional dan mampu menjadi negara berpengaruh. Apalagi, setelah pandemi Covid-19 ini.
Untuk membangun pengaruh di dunia, Gita menyarankan agar Indonesia tidak berpihak pada kubu Tiongkok atau AS. Tetapi, tetap berada pada dua kepentingan itu. Namun, menggunakan soft power, untuk bisa membangun citra diri.
“Dan yang paling mudah itu adalah lewat sektor pariwisata. Karena dengan kita bisa mendatangkan puluhan juta wisatawan akan sangat menolong kapasitas kita untuk bisa memproyeksikan citra kita secara positif,” kata Gita, dalam webiner yang diselenggarakan VIVA Network bertajuk ‘New Normal, Bisakah Bangkitkan Ekonomi RI?’ pada Selasa 9 Juni 2020.
Namun, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, diakuinya justru sektor pariwisata yang paling terdampak. Karena kebijakan-kebijakan yang diambil seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sangat mempengaruhi sektor ini.
Akan tetapi, setelah pandemi berlangsung, dia melihat sektor pariwisata harus benar-benar menjadi perhatian untuk dibangkitkan lebih cepat. “Supaya kita bangkit secepat mungkin dan kita bisa memancarkan sinar yang luar biasa,” katanya.
Sebagai perbandingan saja, lanjut mantan Ketum PBSI itu, sebelum pandemi Covid-19, Thailand saja bisa mendatangkan hingga 40 juta wisatawan setiap tahunnya. Singapura dan Malaysia mencapai 20-24 juta wisatawan. Maka setelah ini, menurutnya Indonesia harus bisa mengambil langkah cepat untuk segera membangkitkan pariwisata Tanah Air.
“Kalau kita berinvestasi secara terus menerus untuk prasarana infrastruktur kita enggak punya alasan untuk tidak bisa mendatangkan 100-150 juta (wisatawan) per tahun,” kata Gita optimis.
“Kalau bisa pasca covid akan sangat luar biasa efeknya untuk bisa memancarkan soft power dan bisa mempengaruhi dunia,” lanjutnya.(red/LM)