Lensamandalika.com – Sejumlah negara menemukan banyak kasus positif Covid-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Selama ini, OTG dikhawatirkan menjadi sumber penularan bagi kelompok-kelompok rentan. Akan tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) justru mengungkap fakta baru. Orang-orang yang terinfeksi virus Korona tetapi tidak menunjukkan gejala, tidak memicu penyebaran pandemi.
“Dari data yang kami miliki, tampaknya masih jarang bahwa orang yang asimptomatik (tanpa gejala) benar-benar menularkan ke individu sekunder (orang lain),” kata Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO Dr. Maria Van Kerkhove, di Jenewa.
“Ini sangat langka,” tambahnya seperti dilansir dari New York Post, Selasa (9/6).
Pejabat kesehatan memperingatkan sejak awal bahwa pembawa asimptomatik dapat memicu penyebaran secara diam-diam. Van Kerkhove mengakui bahwa memang benar penyebaran asimptomatik dapat terjadi, tapi itu bukan cara utama virus Korona menular.
“Kami memiliki sejumlah laporan dari negara-negara yang melakukan pelacakan kontak yang sangat rinci,” katanya.
“Mereka mengikuti kasus tanpa gejala. Mereka mengikuti kontak. Dan mereka tidak menemukan transmisi sekunder. Ini sangat jarang,” katanya.
Pemerintah setiap negara disarankan harus fokus pada upaya mereka dalam mendeteksi dan mengisolasi orang yang terinfeksi dengan gejala. Kemudian melacak siapa pun yang mungkin telah melakukan kontak dengan mereka.
“Yang benar-benar ingin kami fokuskan adalah mengikuti kasus simptomatik atau dengan gejala,” kata Van Kerkhove.
Dia menambahkan bahwa pihaknya masih berusaha untuk mendapatkan lebih banyak informasi dari berbagai negara untuk benar-benar menjawab apakah virus dapat menyebar secara luas melalui OTG atau tidak. Sebab paling utama justru harus fokus pada pasien yang sudah menunjukkan gejala.
“Jika kita benar-benar mengikuti semua kasus simptomatik, mengisolasi kasus-kasus itu, mengikuti kontak dan mengkarantina kontak. Itu akan menjadi pengurangan transmisi yang drastis,” pungkasnya. (Red/LM)