Lensamandalika.com – Tidak diizinkannya wartawan untuk masuk dan meliput di acara debat kandidat perdana calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng), ternyata mendapat perhatian khusus dari ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Suaka NTB, Bustomi Taefuri.
Dikonfirmasi oleh tim liputan Lensamandalika.com disela-sela debat timses di Kantor Bupati Lombok Tengah, Sabtu malam (21/11), Bustomi mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan KPU dengan tak mengizinkan wartawan masuk dan meliput jalannya debat adalah perbuatan konyol dan bodoh.
Hal tersebut lantaran dalam melaksanakan tugas, wartawan tidak boleh diganggu gugat oleh siapapun sesuai yang tercantum pada undang undang pers. Pihaknya menilai, penjegalan wartawan berimbas pada kurangnya informasi jalannya debat yang sampai kepada masyarakat luas.
“Disamping tidak mengerti dengan kebebasan pers, bisa saja KPU menilai wartawan kurang tepat sebagai pemberi informasi hasil debat kepada masyarakat, sehingga tidak di ijinkan meliput,” katanya.
Padahal menurutnya, keberadaan wartawan dalam memberikan informasi hasil debate kepada masyarakat sangat penting. Sebab dirinya yakin, siaran langsung yang ditayangkan TVRI tidak bisa menjagaku seluruh lapisan masyarakat.
Ia bahkan menilai pelaksanaan debat perdana tersebut gagal lantaran tidak meratanya sajian informasi hasil debat tersebut kepada masyarakat.
“Saya menilai kalau debate kemarin gagal, tak ada hasilnya sebab informasi itu tidak sampai ke masyarakat,” jelasnya
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada KPU agar pada debate selanjutnya bisa memberikan ruang seluas-luasnya kepada wartawan, sehingga apa yang menjadi sajian saat debate dapat tersampaikan kepada masyarakat. (red/LM)