Lensamandalika.com – Dana hibah pariwisata dikabarkan dikorupsi oleh sejumlah oknum di Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Bali. Atas kasus tersebut, sebanyak delapan orang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng.
Kejari Buleleng sudah mengamankan 8 tersangka dalam kasus ini yakni MD SN, N AW, P S, NS, IGA MA, K W, N GG, dan P B. Barang bukti yang diamankan sementara dalam kasus ini sebanyak Rp 377 juta dengan potensi kerugian negara sebesar Rp 656 juta.
Menyikapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno bakal melakukan pengawasan terhadap dana hibah tersebut. Bahkan pihaknya bakal menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan untuk melakukan pengawasan.
“Pengawasannya kita akan kolaborasi dengan mengajak KPK, mengajak BPK (dan) BPKP. Semua harus kita pastikan jangan sampai ada misalokasi maupun potensi dari tindak pidana korupsi,” terang Sandi di Secret Garden Village, Tabanan akhir pekan lalu.
Atas adanya kejadian ini, Sandi mengaku prihatin. Namun dirinya memastikan bakal berjuang terus karena masyarakat di Bali mengharapkan pemerintah untuk membantu dengan memberikan berbagai sentuhan.
“Menyentuh, memeluk, memberikan bantuan dengan dana hibah, program padat karya kita minta para pemangku kepentingan untuk menjunjung tinggi amanah yang diberikan kepada kita semua,” kata Sandi dihimpun dari detikcom.
Total Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun lalu mengucurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp 3,3 triliun. Tahun ini Sandi menjanjikan bakal mengucurkan program serupa untuk membantu pelaku wisata dan ekonomi kreatif.
Sandi meminta agar pelaksanaan program dana hibah pariwisata dilakukan dengan tata kelola yang baik seperti adanya transparansi, akuntabilitas, responsible dan sebagainya. Hal ini dinilai sangat penting untuk diterapkan karena program ini dilakukan untuk memberikan dukungan kepada para masyarakat pariwisata yang terdampak pandemi sehingga adanya keterpurukan ekonomi.
“Jadi saya ingin menyampaikan kepada para pelayan publik, teman-teman saya di sektor pemerintahan maupun seluruh stakeholder, mari kita junjung tinggi tata kelola yang baik dan kita pastikan bahwa dana hibah pariwisata ini betul-betul dirasakan oleh saudara-saudara kita di sektor pariwisata,” kata Sandi. (Red/det)