Lensamandalika.com – Pemkab Lombok Timur (Lotim) akhirnya mengajukan utang ke PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 105 miliar di tahun ini.
Besaran pinjaman yang diajukan itu berkurang dari rencana awal sekitar Rp 200 miliar lebih. Uang utang tersebut rencananya akan diperuntukkan bagi penuntasan program infrastruktur terutama jalan yang menjadi salah satu janji politik Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmi- H. Rumaksi.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengeluarkan surat resmi tertanggal 6 April 2021 yang ditujukan ke 70 kepala daerah yang telah mengajukan pinjaman ke PT. SMI.
Salah satu isi dari surat resmi Kemenkeu tersebut yaitu berkaitan dengan perubahan suku bunga pinjaman. Di mana pengajuan pinjaman sebelumnya tanpa harus membayar suku bunga. Tapi dengan adanya perubahan tersebut daerah diharuskan untuk membayar suku bunga besaran disesuaikan dengan jangka waktu pinjaman.
“Kalau pinjamannya dalam kurun waktu 1-3 tahun suku bunga yang harus dibayar yaitu sebesar 6,5 persen. Tiga tahun ke atas sekitar 5 persen dan 5 sampai 10 tahun suku bunganya lebih kecil lagi,” kata Sekda Lotim HM. Juaini Taofik, dikutip dari radar lombok, Rabu (21/4) kemarin.
Dengan adanya perubahan tersebut, maka Pemkab Lotim harus melakukan penyesuaian. Pihaknya dalam waktu dekat ini akan segera mengajukan permohonan ke SMI. Termasuk juga dalam rangka acauan terkait program apa saja yang akan dikerjakan dari pinjaman tersebut.
“Kita targetkan minggu kedua ini sudah di teken MoU dengan SMI. Sehingga di awal semester II nanti, berbagai kegiatan yang di danai dari pinjaman itu sudah bisa dilaksanakan,” terangnya.
Dari Rp 105 miliar pinjaman, tenggat waktu pelunasan yaitu sampai berakhirnya masa pemerintahan Sukiman-Rumaksi. Sebagian besar dana itu akan diprioritaskan untuk pembangunan jalan.
Mengingat salah satu program Bupati dan Wakil Bupati Lotim adalah untuk memuluskan jalan se Lombok Timur, maka pengajuan pinjaman tersebut adalah salah satu cara untuk bisa segera mewujudkannya. (red/LM)