Lensamandalika.com – Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan peninjauan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (18/6). Kecelakaan tersebut membuat sebuah sepeda motor terbakar diduga karena sang pemilik menaruh handphone di dalam jok.
Berdasarkan video kejadian yang sampai di meja redaksi Lensa Mandalika, si jago merah (api) tampak berkobar dan menimbulkan asap hitam pekat. Warga setempat tak bisa berbuat banyak, kejadian tersebut tak pelak menyita perhatian warga dan pengguna jalan lainnya.
“Dia taruh hp di dalam jok kemarin pas pulang kerja, karena hujan tapi hpnya meledak,” kata A, salah seorang saksi mata kepada Lensa Mandalika.
Masih dari sumber yang sama, korban hanya menderita luka ringan. “Luka-luka dikit dia om, anak Golong-Narmada,” imbuhnya.
Sementara itu, dari sumber yang lain, Kepala Dusun Peninjauan, Desa Golong, Kecamatan Narmada, Made membantah bahwa motor yang terbakar merupakan akibat dari meledaknya hanphone yang disimpan di dalam jok.
Menurut Made, kebakaran tersebut berawal dari sebuah kecelakaan. Kemudian percikan api dipicu oleh korsleting pada sepeda motor dan mengenai tumpahan bensin di TKP.
“Tabrakan terus motor kebakar, tiang pas ada di lokasi waktu nike,” katanya.
Dia memastikan bahwa info yang beredar melalui grup-grup whatsapp adalah kabar palsu alias hoax, dan sama sekali tidak benar.
“Hoax, gimana motor Thunder mau taruh hp dalam jok,” tegasnya.
Sebagai informasi tambahan, dihimpun dari Inews (20/6) pada sebuah artikel yang dimuat pada tanggal 5 Maret 2018, Kepala Mekanik Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) Depok, Jawa Barat, Stanley Sibuea mengemukakan, ponsel memiliki gelombang radiasi yang dapat menimbulkan panas. Jika dekat dengan bahan yang mudah terbakar, gelombang elektro magnetik bisa menjadi pemantik timbulnya api.
“Bisa juga akibat baterai ponsel gagal fungsi meledak dan mengenai tangki. Selain itu, ponsel yang menyala atau berdering dapat menghasilkan gelombang radiasi panas hingga mengenai tangki bensin,” ujar Stanley.
Dia menjelaskan, kasus tersebut berpotensi terjadi pada motor yang masih menggunakan pengabutan bahan bakar karburator. Motor model ini tidak mampu menahan panas secara berlebih.
“Handphone android sekarang kan gampang panas. Jadi bahaya kalau terkena uap bensin. Handphone bisa meledak karena panas dan bisa terbakar karena bercampur uap bensin,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa hanya ada sedikit kemungkinan hal yang sama bisa terjadi di motor injeksi. Tren belakangan ini, motor injeksi malah sudah dilengkapi charger di bawah jok. Sehingga, peristiwa ini lebih rentan terjadi pada motor-motor model lama.
Stanley menyarankan bila pengendara motor menyimpan ponsel di bawah jok, sebaiknya diposisikan pada mode “airplane”. Namun, biar lebih aman sebaiknya dimatikan alias di off saja.
“Harus di posisi airplane biar enggak panas. Karena sinyal handphone juga bisa mengganggu sistem kelistrikan motor. Kalau bisa dimatikan saja agar lebih aman,” tandasnya. (red/LM)