Lensamandalika.com – Keberadaan Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri yang tidak nampak mendampingi Presiden Joko Widodo pada saat peresmian Sirkuit Mandalika, Jumat (12/11) kemarin masih menjadi buah bibir berbagai kalangan.

Salah satu orang dekat Bupati Loteng, Lalu Amrillah melalui postingan facebooknya menyebut bahwa Bupati tidak mendampingi Presiden di dalam sirkuit saat menandatangani prasasati peresmian lantaran pintu masuk ditutup oleh paspampres.

“Satu kata buat Bupati Lombok Tengah, Ikhlas meskipun panggung nyaris tak diberik saat peresmian Sirkuit Mandalika. Ikhlas dan hanya tersenyum saat pintu ditutup Paspampres ketika memasuki sirkuit, meskipun kau seorang penguasa wilayah,” curhat Lalu Amrillah mengutip postingan di media sosial Facebooknya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Lalu Gita Aryadi menuding hal tersebut akibat kelalain humas dan protokoler pemkab Lombok Tengah yang lalai berkoordinasi dengan Paspampres saat berlangsungnya acara.

“Di sirkuit yang menyambut Presiden adalah Bupati. Kemana protokol dan humas Loteng yang tidak mengomunikasian Bupati ke Paspampres. Pak Bupati adalah orang yang paling berhak menyambut di Sirkuit,” kata Lalu Gita mengutip pernyataannya di Wa Grup PitStop Mata, Minggu (14/11) pagi.

Dirinya mengaku mendapat pengaturan untuk bertugas menyambut Presiden di Masjid Nurul Bilad untuk melaksanakan shalat Jumat. Sedangkan Gubernur dan Forkopimda kebagian tugas menyambut presiden sewaktu baru mendarat di Bandara Lombok.

“Humas dan ptokol mestinya harus paham. Saya ikut malu kalau begitu cara mereka mengatur Bupati. Humas Protokol kabupaten harusnya yang paling mengerti terkait protokol kenegaraan. Jangan hanya bersembunyi di belakang Bupati, harus berada di depan menjadi juru Nego untuk bupati yang merupakan orang nomor satu di Lombok Tengah,” tegasnya. (komentar Sekda NTB diterjemahkan redaksi Lensa Mandalika dari Bahasa Sasak ke Bahasa Indonesia)

“Humas protokol, harus tampil di depan nego hak keprotokolan dan tanggung jawab Bupati selaku penguasa daerah. Ada hal-hal tidak terduga di lokasi, Bupati ikut tanggung jawab karenanya harus tau semua kondisi lokasi acara,” imbuhnya.

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten, kata Lalu Gita harus seperti kapur dan sirih, sama-sama harus proaktif. Hal tersebut karena Lombok Tengah akan jadi pusat perhatian, pemprov dengan 3 pilar yakni Gubernur, Danrem dan Kapolda harus bertindak cepat siapkan mandalika. Termasuk harus turun langsung waktu vaksinasi gelar apel kesiagaan di kantor Bupati.

“Insyaallah pemkab selalu diikutsertakan bersinergi tuntaskan kerja dengan sumber daya yg sama-sama terbatas. Perlu terus gotong royong, tinggal speed and style mungkin yang sedang penyesuaian,” pungkasnya. (red/lm_dwr)